Pelaku Sempat Lontarkan Perkataan Menghina Ini, Sebelum Tikam Anggota KPU di Papua
RIAU24.COM - Suasana duka masih merundung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu setelah salah seorang staf KPUD Kabupaten Yahukimo, Papua, bernama Hendrik Johpinski (25), tewas meregang nyawa karena dibunuh orang tak dikenal, Selasa (11/8/2020) kemarin sore.
Saksi mata yang juga rekan Hendrik, Kenan Mohi (38) mengaku sempat mendengar perkataan menghina yang dilontarkan penyerang tak dikenal itu. Ia sempat menyatakan ke korban, "kamu Indonesia ya."
Seperti dituturkan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpau, Rabu 12 Agustus 2020 di Jayapura, Hendrik dan Kenan adalah staf di KPU Kabupaten Yahukimo. Saat aksi pembunuhan itu terjadi, korban sedang bersama Mohi sedang mengendarai sepeda motor menuju Dekai. Ketika itu, mereka berdua usai mengantar obat untuk istri Mohi, Karolina Pahabol.
Namun saat berada di tengah jalan, sekitar pukul 14.30 WIT, mereka berdua dihadang warga yang menanyakan asal korban dan meminta menunjukkan KTP.
Saat korban mengeluarkan KTP, secara tiba-tiba ia langsung ditikam dari belakang. Melihat korban dianiaya, Mohi berupaya menolong. Namun secara tiba-tiba, seorang warga lain yang keluar dari hutan, kemudian ikut menyerangnya. Usai beraksi, kedua pelaku langsung kabur masuk ke dalam hutan kembali.
Dilansir antara, Kapolda Papua menambahkan, sejauh ini pihaknya masih berupaya mengungkap apa motif di balik aksi penyerangan itu. Saat ini, pihaknya masih meminta keterangan Mohi dan istrinya, Karolina Pahabol. Pemeriksaan dilakukan di Mapolres Yahukimo, di Dekai.
Dalam kesempatan itu, Paulus juga memastikan bahwa Kenan tidak sedang melaksanakan tugas, ketika ia dibunuh OTK tersebut. Sebelumnya, sempat beredar kabar yang menyebutkan ketika peristiwa itu terjadi, korban tengah melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. Untuk diketahui, Kabupaten Yahukimo merupakan salah satu dari 11 kabupaten di Papua yang sedang melaksanakan tahapan Pilkada serentak 2020.
"Memang korban Hendrik adalah ASN yang bertugas di KPU Yahukimo, namun saat insiden yang menewaskan dirinya, yang bersangkutan tidak sedang menjalankan tugas apalagi melakukan coklit terkait tahapan pilkada," terangnya.
Seperti diketahui, Hendrik akhirnya tewas di lokasi kejadian akibat luka-luka yang dideritanya. Sesuai rencana, pada Rabu hari ini jenazahnya aka dibawa ke kampung halamannya di Banyumas, Jawa Tengah. ***