RIAU24.COM -  Sementara negara lain masih dalam tahap pengembangan vaksin untuk virus korona, di Rusia, potensi vaksin COVID-19 telah menyelesaikan laporan klaim uji klinis. Setelah itu, negara itu akan mendaftarkan vaksin pertamanya untuk melawan virus corona pada 12 Agustus, kata Wakil Menteri Kesehatan Oleg Gridnev pada hari Jumat.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan Institut Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, sebuah fasilitas penelitian negara bagian di Moskow, telah menyelesaikan uji klinis vaksin tersebut. "Saat ini, tahap terakhir, ketiga, sedang berlangsung. Uji coba sangat penting. Kami harus memahami bahwa vaksin itu harus aman. Profesional medis dan lansia akan menjadi yang pertama mendapatkan vaksinasi," kata Gridnev Sputnik News mengutip wartawan pada pembukaan gedung pusat kanker di kota Ufa.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pemeriksaan terakhir para sukarelawan yang menguji vaksin virus corona menunjukkan kekebalan pada semua peserta.

Uji klinis vaksin tersebut dimulai pada 18 Juni dan memiliki 38 sukarelawan. Semua peserta dilaporkan mengembangkan kekebalan. Para sukarelawan dalam jejak vaksin COVID-19 kedua dalam keadaan sehat dan tidak ada efek samping dari vaksinasi yang diamati, layanan pers Layanan Federal untuk Pengawasan tentang Perlindungan Hak Konsumen dan Kesejahteraan Manusia mengatakan kepada TASS, sebuah kantor berita Rusia.

Organisasi Kesehatan Dunia mendesak Rusia untuk mengikuti pedoman yang ditetapkan untuk memproduksi vaksin yang aman dan efektif. Ini terjadi setelah Moskow mengumumkan rencana untuk mulai memproduksi vaksin COVID-19.

"Ada praktik yang jelas dan ada pedoman," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier di Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa.