Milenial Demokrasi Institut Gelar FGD Dihadiri Kapolda Riau dan Anggota DPD Edwin
RIAU24.COM - PEKANBARU- Tajamnya polarisasi antara dua kubu pendukung calon presiden pada Pilpres 2019 lalu, membuat Milenial Demokrasi Institut (MDI) gelar Focus Group Discussion (FGD). Direktur Eksekutif MDI, Romaito Azhar sebut kegiatan itu terlaksana sebab proses transisi demokrasi di Indonesia seakan sedang jalan di tempat.
zxc1
Diperparah lagi dengan banyak penyebaran berita bohong atau hoax yang memancing sentimen kebencian antarkelompok. "Polarisasi politik menyebabkan masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua kubu, maka perlu kedewasaan masyarakat dan pemudanya dalam mengatasi polarisasi politik demi terjaganya perdamaian dan keamanan," kata Romaito Azhar dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema "Memperkokoh Demokrasi: Pemuda Penjaga Demokrasi, yang juga dihadiri Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, anggota DPD RI Edwin Pratama Putra, dan Kadispora Riau Bobby Rachmat, di Hotel Premiere Pekanbaru, Jumat (7/8/2020).
zxc2
Lebih lanjut Azhar memaparkan, pertikaian politik ideologi antara Amerika dan China bisa berdampak buruk terhadap Indonesia jika tidak ada upaya antisipasi. Terlebih belakangan ini munculnya gerakan Black Lives Matter di Amerika, menentang diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
Jika polarisasi di Indonesia dibiarkan, Azhar khawatir munculnya ancaman terhadap keamanan dan akan sulit terwujudnya demokrasi yang terkonsiliasi. Selain itu, gerakan eksrimisme juga menjadi ancaman terhadap stabilitas keamanan negara.
Untuk itu, menurut Azhar pemuda harus berperan dalam mengatasi problematika politik dan demokrasi dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai solusi. Ini menjadi krusial terlebih dalam menghadapi pemilihan kepala daerah serentak pada September mendatang.
"Untuk pemuda dan masyarakat sipil perlu mengubah perilaku memilih menjadi lebih rasional yaitu memilih berdasarkan apa misi kandidat kepala daerah itu dan prestasinya, bukan berdasarkan kekerabatan semata," kata Azhar yang juga Wasekjen PB HMI bidang Hubungan Internasional.
Azhar juga menjelaskan, MDI adalah lembaga yang bergerak mendukung demokrasi sebagai solusi atas problema demokrasi.
"Saatnya pemuda di Riau mengambil peran dalam gerakan mempertahankan identitas Pancasila melaui demokrasi sebagai asas negara," ujar Azhar.
Sementara itu, anggota DPD RI Edwin Pratama Putra mengajak pemuda berani berpartisipasi dalam pemilihan umum. Menurutnya kontestasi politik saat ini masih didominasi generasi tua.
"Kita harus masuk ke sistem dan mengubahnya. Kita harus bis jadi sparing partene orang-orang di dalamnya," kata Edwin. (Rilis)