Tak Disangka, Ternyata Bayi Memiliki Pengetahuan Fisika, Ini Buktinya...
RIAU24.COM - Setiap orangtua berhak bermimpi kelak anaknya akan tumbuh menjadi ilmuwan atau sosok jenius lainnya. Tapi itu nanti, saat mereka besar dan bukan sekarang saat semua bayi hanya bisa menangis, mengompol, atau mengeluarkan banyak lendir dari hidung dan mulutnya.
Alih-alih terbayang akan menjadi sosok jenius, saat ini orangtua hanya berpikir bahwa bayinya adalah makhluk yang paling lemah, tidak berdaya dan tidak tahu apa-apa tentang dunia. Orangtua berpikir bahwa si kecil tidak memiliki pengetahuan apapun tentang segala hal di sekitarnya.
Tapi benarkah demikian?
Sebuah penelitian baru mengungkapkan hal yang sebaliknya tentang bayi yang baru saja lahir. Sebuah penelitian dari Universitas Missouri mengkonfirmasi bahwa semua bayi dilahirkan dengan pengetahuan fisika intuitif yang mumpuni. Artinya, semua bayi sudah memiliki pengetahuan sejak mereka terlahir di dunia.
Lalu, pengetahuan atau intuisi seperti apakah yang sudah dimiliki bayi sejak lahir? Apakah bayi sudah dipastikan menjadi ilmuwan besar seperti Einstein atau Newton?
Tentu saja tidak seperti itu, tapi banyak peneliti yang memastikan bahwa pengetahuan dan intuisi yang dimiliki bayi sudah cukup canggih.
Pengetahuan Fisika Intuitif Seperti Apa Sih yang Dimiliki Bayi?
Menurut literatur yang ditemukan oleh vanMarle selama 30 tahun terakhir, bayi yang berusia 2 bulan ternyata memiliki pengetahuan fisika intuitif mengenai gravitasi. Bayi, dianggap mampu mengantisipasi benda-benda yang akan jatuh.
Tak hanya itu, di usia bayi yang memasuki 5 bulan, mereka mampu memahami bahwa benda seperti pasir atau air adalah benda yang tidak padat. VanMarle menambahkan bahwa, pengetahuan fisika intuitif adalah keterampilan yang digunakan orang dewasa sepanjang waktu.
Dalam kehidupan sehari-hari misalnya saat kita melihat gelas berisi susu terjatuh dari meja, maka kita akan berusaha menangkap gelas tersebut daripada menangkap susu yang terdapat dalam gelas. Hal yang dilakukan ini sebenarnya merupakan kemampuan otomatis yang dilakukan oleh orang dewasa.
Berdasarkan hal tersebut, para peneliti menganggap bahwa bayi juga memiliki kemampuan otomatis yang sama dalam hal memprediksi pergerakan benda-benda atau zat yang berinteraksi dengannya.
Bagaimana Bayi Mengembangkan Pengetahuan Fisika Intuitif dalam Keseharian?
Siapa sangka, bayi Anda yang mungkin baru berusia 2 bulan sangat rajin belajar dan mengembangkan pengetahuannya setiap hari? Bagaimana caranya?
Cara yang digunakan oleh bayi untuk belajar sebenarnya sangat sederhana. Misalnya saat Anda memberinya sendok atau benda lain, maka secara otomatis ia akan melempar benda tersebut atau menjatuhkan benda tersebut berulang-ulang sambil mengawasi bahwa Ibunya atau Ayahnya akan mengambilkan benda tersebut berulang kali juga.
Terlihat sangat membosankan memang melihat bayi melakukan hal tersebut berulang kali. Apalagi jika Anda harus berulang kali juga mengambil benda yang dijatuhkan oleh si kecil.
Namun, tahukah Anda, hal yang Anda anggap membosankan ini sebenarnya adalah proses yang dilakukan bayi untuk belajar?
Inilah yang dipahami oleh Jack Shonkoff, direktur Center in the developing Child di Universitas Harvard, dilansir dari theatlantic.com. Menurut Shonkoff, kegiatan yang Anda anggap membosankan inilah yang justru digunakan si kecil dalam belajar dan mengeksplor semua hal (benda) yang ada di sekitarnya. Begitulah cara bayi mengembangkan pengetahuan fisika intuitif sejak kecil.
Apa yang Perlu Dilakukan Orangtua untuk Mendukung Proses Belajar Bayi?
Orangtua dianggap sebagai sosok yang berperan penting dalam proses belajar si kecil. Penyediaan lingkungan yang nyaman dan dukungan positif yang selalu diberikan orangtua kepada anak dalam proses belajar dianggap mampu membuat anak belajar segala hal dengan lebih mudah. Hal ini dapat diwujudkan melalui interaksi yang selalu dibangun oleh orangtua kepada anak setiap harinya.
Interaksi yang paling mudah dilakukan adalah dengan berbicara pada anak, bermain bersama anak serta membiarkan anak mengeksplorasi berbagai benda yang aman untuk anak.
Sebaiknya simpan smartphone Anda saat berada di rumah agar Anda bisa membantu anak meningkatkan intelektualnya. Jangan lupa untuk melakukan hal ini secara rutin dan ajaklah pasangan untuk melakukannya bersama karena tugas untuk membantu proses belajar anak bukan hanya dilakukan oleh salah satu orangtua, tapi oleh kedua orangtua bersama-sama.