Menu

Ribuan Rakyat Dikarantina, Negara Kim Jong-un Bersikeras Tak Ada Orang Positif Covid-19

Riki Ariyanto 7 Aug 2020, 09:11
Ribuan Rakyat Dikarantina, Negara Kim Jong-un Bersikeras Tak Ada Orang Positif Covid-19 (foto/int)
Ribuan Rakyat Dikarantina, Negara Kim Jong-un Bersikeras Tak Ada Orang Positif Covid-19 (foto/int)

RIAU24.COM - Korea Utara yang dipimpin Kim Jong-un bersikeras tak ada orang yang positif terjangkit virus corona. Tetapi ribuan orang dan mengirim makanan serta bantuan lain ke sebuah kota di wilayah selatan negara itu dikarantina.

zxc1

Dilansir dari Okezone, pejabat Korea Utara (Korut) menyebut, Kamis (6/8), langkah tersebut diambil sebagai respon kemungkinan ada kasus Covid-19.

Tetapi Korea Utara masih bersikeras menyebut belum ada satupun kasus virus corona. Namun pengakuan untuk pertama kalinya mengenai kemungkinan ditemukannya kasus itu, dan langkah drastis itu menambah kecurigaan bahwa wabah virus corona telah merebak di Korea Utara (Korut).

zxc2

Berbagai komunikasi yang dijalin negara itu dengan WHO, dalam beberapa bulan terakhir, juga menunjukkan kemungkinan tersebut.

Dalam sebuah laporan ke WHO yang dibaca Associated Press, Korut baru-baru mengarantina lebih dari 3.600 orang yang menjalin kontak secara langsung atau tidak langsung. Dengan orang yang diduga tertular virus corona itu di berbagai fasilitas pemerintah selama 40 hari, kata Dr Edwin Salvador, utusan WHO untuk Korea Utara (Korut).

Salvador menyebut, Korea Utara (Korut) juga mengakui kemungkinan adanya kasus pertama di negara itu. Orang yang diduga telah tertular itu telah diuji, namun hasilnya tak bisa dipastikan. Salvador menyebut, WHO sudah negara pimpinan Kim Jong-un itu memberikan informasi lebih jauh tentang orang yang dites itu.

Sejak Desember, kata Salvador, Korea Utara telah mengarantina dan kemudian membebaskan 25.905 orang, 382 di antara mereka merupakan orang asing.

Banyak pengamat luar yakin Covid-19 sudah mewabah di Korea Utara. Sebab negara itu menutup perbatasannya dengan China, mitra dagang terbesar Pyongyang.