Pelaksanaan Ibadah Haji Tuntas Dilaksanakan, Tapi 10 Ribu Jamaah Masih Harus Masuk Karantina
RIAU24.COM - MAKKAH - Rangkaian pelaksanaan ibadah haji tahun 2020 di Arab Saudi sudah berakhir hari Minggu. Namun sebanyak 10.000 jamaah haji belum boleh keluar dari negara tersebut. Mereka akan menjalani pemeriksaan rutin dan dikarantina selama 14 hari terkait pandemi virus corona baru (Covid-19).
Jumlah jamaah haji tahun ini merupakan yang terkecil dalam sejarah modern, karena digelar pada saat pemerintah Arab Saudi berjuang keras mencegah penyebaran wabah virus corona. Biasanya, ibadah haji diikuti 2,5 juta jamaah dari seluruh penjuru dunia setiap tahunnya.
Media pemerintah melaporkan para jamaah mengenakan masker ketika menjalankan ritual melempar kerikil ke dinding di Mina yang dikenal sebagai ritual melontar jumrah. Itu menjadi salah satu ritual terakhir dalam ibadah haji.
Jika sebelumnya para jamaah mengumpulkan kerikil sendiri, tahun ini ribuan jamaah diberi sekantong kerikil yang sudah disterilkan oleh otoritas haji Arab Saudi. Itu bertujuan untuk melindungi mereka terhadap virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Para jamaah haji kembali ke Masjidil Haram di Makkah pada hari Minggu untuk melakukan tawaf terakhir atau ritual mengelilingi Kakbah.
Seperti dilansir Sindonews, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud mengatakan menyelenggarakan ibadah haji dalam bayang-bayang pandemi Covid-19 memerlukan "upaya ganda" oleh otoritas Saudi. Raja Salman sendiri baru keluar dari rumah sakit setelah menjalani operasi untuk mengangkat kantung empedunya.