RIAU24.COM - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Cipayung Plus kota Pekanbaru berdemo di kantor DPRD Riau. Kamis siang 30 Juli 2020. Adapun tuntutannya massa menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja disahkan lantaran akan menyengsarakan buruh dan pekerja di tanah air. 

Korlap aksi Asmin Mahdi mengatakan turunya kejalan adalah sebagai bentuk penolakan dari terobosan pemerintah soal Omnibus Law yang digadang-gadang sebagai regulasi yang akan menyelamatkan kepentingan rakyat, namun dalam proses perumusannya tidak dilakukan secara transparan terhadap rakyat. 

"Pada dasarnya Omnibus Law merupakan konsep dalam perumusan sebuah peraturan perundang-undangan yang bentuknya merubah pasal-pasalnya dari beberapa regulasi induk menjadi suatu peraturan tunggal, "katanya. Kamis 30 Juli 2020.

Cipayung Plus Pekanbaru berpandangan seharusnya pemerintah tidak membuat kebijakan yang cenderung berpihak pada kalangan pengusaha. Keberpihakan pemerintah seharusnya diprioritaskan pada masyarakat kecil yaitu pada buruh atau pekerja. 

"Dengan adanya kebijakan ini akan berdampak menghilangkan upah minimum dan menganti upah per jam yang terkesan pemerintah lebih mengakomodir kepentingan pengusaha dalam minimalisir cost produksi dan mengesampingkan peran pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, " ujarnya.