Meski Nadiem Makarim Sudah Minta Maaf, Muhammadiyah dan NU Tetap Ogah Gabung di POP
RIAU24.COM - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan, pihaknya tetap ogah bergabung kembali dalam Program Organisasi Penggerak atau POP yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meski yang bersangkutan sudah minta maaf.
"Kami sudah punya keputusan bulat," kata Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah Kasiyarno kepada wartawan di Jakarta, Rabu 29 Juli 2020.
Dia mengatakan Muhammadiyah konsisten dengan keputusan tersebut meskipun Mendikbud Nadiem Makarim sudah meminta maaf soal program POP. Konsistensi itu, kata Kasiyarno, Muhammadiyah tetap tidak akan ikut program yang menurut dia baik tetapi tidak transparan. "Muhammadiyah tetap tidak ikut dalam program," kata dia seperti dilansir Tempo.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan pertemuan unsur Kemdikbud dengan PP Muhammadiyah berlangsung sekitar satu jam berdialog berbagai kebijakan di kementerian yang mengurus pendidikan nasional, khususnya POP.
Mu'ti mengatakan Muhammadiyah menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan permintaan maaf. "Mendikbud menyampaikan permintaan maaf dan berjanji akan mengevaluasi program POP," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Arifin Junaidi menegaskan lembaganya tidak akan kembali bergabung dalam POP.
Menurut Arifin, ada dua alasan mengapa lembaganya tidak mau bergabung kembali ke POP. Alasan pertama karena Nadiem belum menghapus nama Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation. Sedangkan alasan kedua, NU tidak dimasukkan dalam daftar penerima.
"Kalau pemikiran di atas diikuti kenapa Muslimat NU, Aisyiyah, Pergunu dan FGM tidak dimasukkan ke dalam daftar, kan organisasi itu juga menjalankan program penggerak dengan dana sendiri?" ujarnya.***