Refly Harun Sebut Gibran Berpotensi Lawan Kotak Kosong Karena Dampak Buruk ini
RIAU24.COM - Ambang batas atau threshold memiliki dampak buruk pada gelaran pilkada maupun pilpres. Salah satunya mengakibatkan kompetisi pesta demokrasi itu hanya menghadirkan calon tunggal.
Contohnya adalah Pilkada Solo. Kemungkinan besar putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka akan maju tanpa lawan. Itu karena partai lain tidak memiliki cukup kuota kursi untuk menghadirkan sang penantang.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun menyebutkan jika kemungkinan Gibran maju di Pilkada Solo merupakan salah satu dampak buruk dari threshold.
"Iya memang (kemungkinan Gibran tanpa lawan), memang itu lah yang jadi masalah threshold di pilkada. Saya mengatakan threshold itu baik di pilkada maupun di pilpres itu punya dampak buruk," kata dia, Selasa, 28 Juli 2020.
Di antaranya, kata Refly, adalah akan menyeruak praktik jual beli perahu. Di mana, akan ada semacam upeti dari calon ke partai politik (parpol).
Kemudian, sosok atau tokoh yang hebat akan sia-sia jika tidak mendapatkan perahu untuk mencalonkan baik sebagai kepala daerah maupun kepala negara.
"Ketiga, kemungkinan bisa calon tunggal. Kalau calon tunggal namanya bukan kompetisi dong, ngapain kita pemilihan. Itu dampak buruk daripada threshold itu," jelas Refly dilansir dari Rmol.id, Rabu, 29 Juli 2020.