Menteri Pertanian Syahrul Yasin Akui, Gara-gara Kalung Anticorona, Dirinya Dibully Habis-habisan
RIAU24.COM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat jadi sorotan, setelah kabar kalung anticorona merebak luas. Ia pun mengakui, gara-gara kabar tentang kalung itu, dirinya dibully habis-habisan di dunia maya.
“Aku di-bully habis, padahal orang pakai yang dari Jepang (dan) dari Korea,” tutur Syahrul dalam diskusi daring, Rabu, 22 Juli 2020.
Syahrul kembali menegaskan kemampuan kalung antivirus berbahan atsiri alias eucalyptus atau Kalung Eucalyptus hanya untuk mencegah virus Corona, bukan obat. Eucalyptus dianggap lebih tahan dan lebih bagus karena telah melalui hasil ujicoba penelitian.
Kalung antivirus tersebut merupakan hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbang Kementan). Balitbang, kata dia, telah meneliti terhadap 700 jenis pohon kayu putih. Satu di antaranya diklaim terbukti membunuh virus Corona.
Dilansir tempo, Syahrul mengatakan, jika kalung ini dipakai 15 menit, keberadaannya bisa melumpuhkan 42 persen virus Corona. Sedangkan bila dikenakan lebih lama, yakni 30 menit, kalung bisa mematikan 80 persen virus Corona dalam tubuh.
Selain kalung, Kementan menciptakan produk serupa dengan bentuk roll on. “Aku punya laboratorium yang paling besar yang menjadi cikal bakal fakultas peternak seluruh Indonesia dari Belanda, kemudian 340 profesor di antaranya ahli virus ada di saya, kemudian Eucalyptus kita punya,” tuturnya.
Menurutnya, uji coba di lapangan telah dilakukan terhadap orang yang diklaim positif terkena Covid lalu berhenti setelah diberikan Eucalyptus. “Tapi yang jelas, Indonesia memiliki rempat-rempah dan tanaman obat yang dibutuhkan oleh dunia seperti India, Turki, dan Italia," ucap Syahrul.
Sebelumnya, Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian Fadjry Djufry mengatakan kementerian tidak menjual inovasi berbasis Eucalyptus. Menurut dia, mitra industri Kementan lah yang memproduksi dan menjual inovasi berbasis Eucalyptus itu. ***