Menu

Baru Disahkan, Gelora Langsung Merapat ke Istana, Begini Respon NasDem

Siswandi 21 Jul 2020, 23:56
Johny G Plate
Johny G Plate

RIAU24.COM -  Partai Gelora yang dikomandoi Anis Matta dan Fahri Hamzah, langsung membuat gebrakan dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Respon pun berdatangan. Salah satunya dari Partai NasDem, yang merupakan salah satu pendukung Jokowi. 

"Kami menyambut baik dukungan dan kerja sama politik yang dibangun Partai Gelora apalagi itu juga sahabat semua, Anis Matta, Fahri Hamzah. NasDem membuka gotong-royong politik dengan perspektif demokrasi substantif dan berkualitas," ungkap  Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate, Selasa 21 Juli 2020 di Pancoran, Jakarta Selatan. 

Johnny menyebut Partai NasDem menyambut baik kehadiran partai politik baru, termasuk Partai Gelora. Dia tidak menampik bisa menjalin hubungan dengan Partai Gelora.

"Partai Gelora kan belum bisa sebagai partai pengusung karena belum memiliki kursi DPRD, tetapi tentu Partai NasDem membuka gotong royong politik dengan semua partai yang sejalan platform dan arahnya," tambahnya, dilansir detik. 

Johnny turut menanggapi soal potensi Partai Gelora masuk dalam koalisi partai pendukung pemerintah. Dia menyebut kehadiran Partai Gelora ke Istana Negara sebagai hal yang wajar.

"Konsultasi politik, relasi politik yang dibangun tokoh politik dengan Istana atau kepala negara adalah hal yang baik dan normal, apalagi dalam situasi pandemi. Setiap kekuatan yang dibangun untuk sinergi energi positif bangsa menghadapi COVID-19 dan mencegah dampaknya khususnya terhadap kontraksi ekonomi domestik kita harus kita sambut bersama-sama," jelasnya.

Seperti diketahui, sebelum bertemu dengan Partai Gelora, Presiden Jokowi juga mengundang PAN ke Istana Negara. 

Terkait pertemuan itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, partai yang dikomandoi Anis Matta itu menuturkan, Partai Gelora meminta bertemu dengan Jokowi.

"Ini safari silaturahim Partai Gelora sebagai partai baru, kita yang minta ketemu dengan Presiden dan pimpinan lembaga negara dan tokoh-tokoh nasional. Ini akan berlanjut, mulai dari Presiden, rencananya gitu," lontarnya ketika itu. ***