Di tengah kegelisahan hatinya itu, Rasulullah kemudian mengajarkan satu doa. Bahkan sekalipun utang sebesar Gunung Uhud emas, jika rutin membaca doa ini maka utangnya Insya Allah akan dilunasi oleh Allah melalui jalan yang tidak diduga-duga. Adapun doanya ialah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ يَا فَارِجَ الْهَمِّ، وَكَا شِفَ الضُّرْ ، وَمُجِيبَ دَعْوَةَ الْمُضْطَر، رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَرَحِيمَهُمَا، إِرْحَمْنِي فِي قَضَاءِ دَيْنِي رَحْمَةً تُغْنِينِي بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ

(Allahuma ya farijal ham wa kaa syifad dhur wa mujiibu da'wa ta mudthor rahmana dunya wal akhirati warahima huma irhamni fi qodho i daynii rohmatan tughninii biha an rahmati man siwaak).

"Kemudian pada Sholat Jumat berikutnya Sayyidina Muadz bin Jabal sudah duduk paling depan (shafnya). Ternyata utangnya sudah terbayarkan lewat cara yang tidak terduga-duga, dengan membaca ini secara berulang-ulang kali. Saya nyoba baca doa ini dan utang terbayar. Yang pada banyak utang, ayo baca doa ini, Insya Allah utang-utangnya dibayar bisa terbayar," ujar Penasihat Majelis Silaturahmi Ulama dan Habaib Kota Tangerang ini.