PBB Ungkap Parahnya Dampak Corona Bagi Masyarakat Dunia, Seperti Ini Rupanya
RIAU24.COM - Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut virus corona telah membongkar rapuhnya masyarakat dunia dan membuat 100 juta penduduk bumi terperosok dalam kemiskinan yang ekstrem. Hal ini disampaikan dalam peringatan ulang tahun ke-102 presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan Nelson Mandela, secara online, Sabtu (18/7/2020).
Menurut Guterres, virus corona seperti x-ray yang menunjukkan tulang yang patah dalam struktur tubuh masyarakat internasional yang rapuh.
"Kita berlutut oleh virus mikroskopis. Pandemi telah menunjukkan rapuhnya dunia kita. Seluruh wilayah yang selama bertahun-tahun telah berhasil membuat kemajuan dalam memberantas kemiskinan dan mempersempit ketidaksetaraan, mengalami kemunduran hanya dalam hitungan bulan," ujarnya, seperti dikutip dari AFP, Minggu (19/7/2020).
Dampak ekonomi dari pandemi yang telah menginfeksi lebih dari 14 juta orang serta merenggut hampir 600.000 nyawa di seluruh dunia, dirasakan oleh kalangan pekerja informal, usaha kecil, dan perempuan.
"Kita menghadapi resesi global terparah sejak Perang Dunia II. 100 juta orang lagi terperosok dalam kemiskinan ekstrem. Kita bisa melihat kelaparan dalam jumlah yang bersejarah,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan beberapa permasalahan yang dihadapi dunia, seperti penyediaan layanan kesehatan yang tidak merata, pekerja medis yang tidak dibayar, serta perbedaan pendapatan dan perubahan iklim.