Pengamat Prediksi Usia Garuda Indonesia Tinggal 4 Tahun ini, Ini Penyebabnya
RIAU24.COM - Pengamat penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati memprediksikan jika PT Garuda Indonesia (Persero) tbk dinilai hanya akan mampu bertahan empat tahun atau hingga 2024.
Dilansir dari Sindonews.com, Rabu, 15 Juli 2020, dikarenakan adanya beban utang yang ditanggung maskapai itu yang mencapai USD2 miliar atau Rp31,9 triliun membuat kondisi perusahan tidak akan bertahan lama.
Meski pemerintah akan menggelontorkan dana Rp8,5 triliun, lanjutnya, anggaran itu justru hanya bermanfaat dalam jangka pendek saja. Sementara pada jangka panjang, bunga pinjaman justru menjadi beban baru bagi Garuda indonesia.
"Saya menilai kemampuan Garuda hanya mampu bertahan minimal sampai 2024 saja. Walau ada dana talangan, itu memperpanjang nafas saja, setahun ini ada pandemi keuangan Garuda memang berdara dara," ujar Arista di Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Kata Arista, dana talangan yang diberikan pemerintah kepada Garuda Indonesia pada dasarnya bersifat membantu. Namun demikian, ada dimensi bisnis yang tidak bisa dilepaskan dari bantuan tersebut. Artinya, pemerintah berharap ada keuntungan yang nanti diperoleh yakni bunga pinjaman. Harapan itu, kata dia, manakala Garuda mampu keluar dari fase krisisnya.
Saham Garuda Indonesia, lanjut dia, tidak secara penuh dimiliki negara. Ia memperkirakan setidaknya 3,2% saham perseroan dimiliki swasta dan sisanya dimiliki negara. Karena itu, faktor bisnis dalam bantuan tidak bisa dipungkiri.
Arista mencatat, walau saat ini Kementerian BUMN sudah mengambil sejumlah langkah strategis untuk menyelamatkan perseroan dari tekanan keuangan. Tapi persoalan akan berbeda jika langkah tersebut tidak dilakukan pemerintah setelahnya.
"Pak Erick full membantu Garuda, bahwa sampai 2024 masih aman karena di backup full BUMN, tapi gak tau di tahun 2025? Kemungkinan sesuatu yang akan terjadi," ujarnya.