Solidaritas Petani Sumatera Utara Long March ke Istana, Aksi Kamisan Pekanbaru Berikan Masker
RIAU24.COM - PEKANBARU- Pada Sabtu (12/7/2020) dini hari Aksi Kamisan Pekanbaru mendatangi tempat rehat massa aksi Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) Dan Serikat Tani Mericim Bersatu (STMB). Aksi Kamisan Pekanbaru ini dilakukan langsung Cici Rifmayanti selaku inisiator Aksi Kamisan Pekanbaru.
Kedatangan Aksi Kamisan saat ruko di Jalan Sudirman, Pekanbaru ini sebagai upaya memberikan support moril sesama lingkar pergerakan atas Hak Asasi Manusia dan Lingkungan (Agraria).
Sampai di tempat, Cici menemui salah satu koordinator aksi Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mericim Bersatu (STMB) yakni Sulaiman.
Dalam dialog tersebut, Cici menanyakan banyak hal, dari latar belakang hingga tujuan akhir dari gerakan solidaritas yang dibangun.
Alpin Jarkasi Husein Harahap sebagai pegiat Aksi Kamisan Pekanbaru, membuka dialog singkat tersebut, Apa yang mendasari aksi? Mengapa melakukan aksi long march dari dua kecamatan di Provinsi Sumatera Utara hingga ke Istana Negara?
Salah Satu Koordinator Aksi Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mericim Bersatu (STMB) Sulaiman mengatakan, yang mendasari ataupun melatar belakangi melakukan aksi long march dari daerah menuju Istana Negara, yakni penyelesaian konflik Agraria antara petani dengan PTPN II.
"Kami berharap dapat diberikan hak atas tanah yang sudah didiami petani sejak tahun 1951. Tegakkan UU PA No.5 / 1990 dan Pasal 33 UUD 1945. Memberikan legalitas lahan yang dikuasai oleh SPSB seluas +/- 350 Ha yang rencananya akan dikuasai oleh PTPN pada bulan Juli 2020.
Hanya itu permintaan kami kepada Pemerintah, " ucapnya dalam dialog tersebut.
Sementara Cici Rifmayanti selaku inisiator Aksi Kamisan Pekanbaru menanyakan, Apakah ada kekerasan yang dialami oleh petani dari aparat, premanisme.
" Kami tidak masalah menahan lapar, jalan kaki sampai berhari-hari, tidur di jalanan, ada juga anak kecil yang masih di gendong oleh ibunya, dan mereka tega melihat kami seperti ini," jawab Sulaiman.
Dikatakan Sulaiman, sudah melakukan aksi berkali-kali ke kantor pemerintahan setempat, salah satunya kantor DPRD. Namun mereka tidak serius, bahkan, sebut dia, terkesan tidak perduli akan nasib dan derita saat ini.
Cici yang juga Mahasiswa Hukum UIR, menambahkan, Apakah Long March akan tetap dilakukan sampai ke Istana Negara?
Sulaiman mengatakan, pihaknya bersama masyarakat telah komitmen, dan bersepakat secara bersama, bahwa aksi ini akan terus dilakukan hingga tuntutannya di penuhi.
"Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, kami tidak akan pulang dan terus melakukan long march hingga ke Istana Negara. Bagi kami lebih baik mati berjuang daripada pulang tanpa hasil. Lebih baik mati dalam perjuanhan daripada pulang, " tegas Sulaiman.
Mendengar itu, Cici Rifmayanti terlihat menahan air mata nya. Dia mengatakan, Aksi Kamisan Pekanbaru akan membantu untuk mengawal perjuangan ini, melalui aksi yang akan dilakukan setiap hari Kamis.
Di sisi lain, suasana dilokasi dikerumuni oleh massa aksi."Kami akan terus membantu dan mendorong dari kalangan Mahasiswa agar bersatu padu menyuarakan, memperjuangkan ini," jelas Alpin Jarkasi Husein Harahap yang Juga sebagai Koordinator umum Lp2D menimpali dialog.
Setelah dialog berakhir, Aksi Kamisan memberikan 3 kotak masker medis." Semoga bermanfaat, dan tetap jaga kesehatan," ujar Cici Rifmayanti.***