5 Tempat Wisata di Indonesia ini Terkenal Dengan Kemistisannya, Berani Datang?
RIAU24.COM - Indonesia memang dikenal memiliki berbagai tempat wisata yang patut untuk dikunjungi. Namun, adanya juga beberapa tempat wisata di Indonesia terkenal dengan nuansa mistis yang menyelubunginya.
Dilansir dari Detik.com, adanya legenda urban membuat spot-spot wisata ini ibaratnya punya magnet tersendiri bagi para traveler. Percaya atau tidak, mitos-mitos dari tempar wisata mistis ini justru semakin menarik untuk dikunjungi.
Berikut lima tempat wisata di Indonesia yang terkenal dengan kisah mistisnya dan tersebar di beberapa provinsi:
1. Traveler harus jaga kesopanan di Trunyan
Desa Trunyan di Bali masuk dalam jajaran tempat wisata yang sangat unik. Tidak ada acara ngaben atau penguburan buat warga yang meninggal di daerah ini. Jenazah hanya diletakkan di atas tanah. Dekat sebuah pohon yang bernama Teru Menyan. Kendati tak ditimbun, tak ada bau busuk yang tercium dari mayat tersebut.
Namun bagi para traveler yang mengunjungi kawasan ini harus menghormati sejumlah pantangan. Di antaranya barang apapun yang berada di kuburan tersebut pantang untuk dibawa pulang. Para pengunjung pun diharuskan berlaku sopan, dengan tidak meludah karena merasa jijik melihat mayat yang diletakkan begitu saja di permukaan tanah.
Konon bagi siapapun yang melanggar larangan ini akan terkena musibah sepulang dari kawasan tersebut.
2. Tak boleh ambil apapun dari Taman Nasional Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo memiliki beragam spot wisata yang sangat layak dikunjungi. Mulai dari kawasan pantai, situs keagamaan, sampai menelusuri puluhan gua dapat ditemui di kawasan yang berada di Kabupaten Banyuwangi ini.
Banyaknya gua yang terdapat di Alas Purwo membuat kawasan ini juga terkenal dengan wisata mistisnya. Sejumlah pertapa dapat ditemui sedang bersemedi di gua-gua itu. Kondisi alami Taman Nasional Alas Purwo juga terjaga karena mitos-mitos yang menyelubunginya.
Larangan membawa apapun dari hutan termasuk memburu satwa liar diberitahukan pada setiap pengunjung. Konon bahaya akan menimpa bagi yang nekat melanggar.
3. Pantangan memakai pakaian berwarna merah di Curug Cikuluwung
Air terjun atau Curug Cikuluwung terletak di Kampung Suka Asih, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Punya kolam air tenang berwarna hijau tosca yang dikelilingi tebing bebatuan. Aliran air Curug Cikuluwung berasal dari Sungai Cikuluwung yang berhulu di Gunung Salak
Curug Cikuluwung buka pada pukul 08.00-11.00 WIB dan kemudian akan dibuka kembali pada pukul 13.00-16.00 WIB. Pengunjung tidak akan diperbolehkan untuk masuk di luar jam tersebut. Apalagi jika ingin berenang di malam hari. Kabarnya "penunggu" curug itu tidak suka jika ada yang mengganggu setelah matahari terbenam.
Konon bagi pengunjung yang punya indra keenam dapat melihat ukiran indah pada tebing kolam. Namun bagi perempuan yang ingin masuk dalam kawasan curug ini dilarang mengenakan pakaian warna merah. Jika hal tersebut dilanggar hal-hal yang bisa mencelakakan diri sendiri bisa saja terjadi.
4. Mitos sosok maung di Hutan Pasarean, Ciamis
Kawasan hutan Pasarean di Desa Nagarapageuh, Ciamis, Jawa Barat telah ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung. Selain itu di bagian bawah kawasan hutan terdapat makam salah satu tokoh di daerah tersebut yakni Pangeran Undakan Kalangan Sari yang jadi situs Cagar Budaya.
Masyarakat Desa Nagarapageuh sudah menjaga hutan tersebut sejak lama. Warga tak ada yang berani untuk memanfaatkan hasil alam di hutan tersebut. Dari mengambil ranting pohon, memanfaatkan pohon yang sudah tumbang. Apalagi sampai menebang pohon di Hutan Pasarean.
Menurut cerita masyarakat, siapa saja yang mengambil hasil alam akan didatangi sosok 'maung' atau harimau secara tiba-tiba pada malam harinya. Sosok tersebut meminta agar orang itu mengembalikan pohon yang telah diambilnya. Namun, bila masih bandel orang itu bakal mendapat musibah atau malapetaka, dari kecelakaan hingga sakit. Percaya atau tidak mitos ini sudah ada sejak lama dan turun temurun.
5. Gerbang Kerajaan Ratu Kidul di Pantai Parangkusumo
Pantai yang terletak sekitar 30 km dari Kota Yogyakarta ini dipercaya sebagian kalangan sebagai pintu masuk ke kerajaan Ratu Kidul, penguasa pantai laut selatan. Sama seperti pantangan di kawasan pantai bagian selatan Jawa lainnya, memasuki tempat wisata Pantai Parangkusumo tidak diperkenankan memakai pakaian berwarna hijau. Mitosnya Ratu Pantai Selatan yang digambarkan sebagai wanita cantik sangat menyukai warna hijau.
Jika ada pengunjung yang coba melanggar pantangan tersebut, maka dipercaya dia akan merasakan hari sial. Paling parah tubuh orang tersebut bisa tiba-tiba terseret ombak ke dalam laut dan tidak kembali lagi. Memang jika memasuki gerbang tempat wisata ini, nuansa mistis akan langsung tersaji. Aroma dupa dan bunga sebagai bahan persembahan yang dibawa angin laut menyambut para pengunjung.