Sering Tertidur Saat Khotbah Jumat, Lima Cara Bisa Kamu Lakukan
RIAU24.COM - Pernahkan merasa ketika hendak shalat jumat dan menyimak khotbah Jumat merasa mengantuk. Kondisi ini tentu tidak disukai syariat. Sebab, jamaah Sholat Jumat itu dipastikan tidak fokus ataupun konsentrasi terhadap pesan-pesan yang disampaikan sang khatib.
Dikutip dari Okezone.com, Jumat 10 Juli 2020, seorang ulama di kalangan tabiin, Muhammad bin Sirin, mengatakan:
كانوا يكرهون النوم والإمام يخطب ويقولون فيه قولا شديدا. قال ابن عون: ثم لقيني بعد ذلك فقال: تدري ما يقولون؟ قال: يقولون مثلهم كمثل سرية أخفقوا
Artinya: "Mereka (para sahabat) membenci orang yang tidur ketika imam sedang berkhotbah. Mereka mencela dengan celaan yang keras."
Sementara Ibnu Aun mengatakan, "Saya bertemu lagi dengan Ibnu Sirin. Beliau pun bertanya, 'Apa komentar sahabat tentang mereka?' Ibn Sirin mengatakan, 'Mereka (para sahabat) berkata, orang semisal mereka (yang tidur ketika mendengarkan khotbah) seperti pasukan perang yang gagal (tidak menang dan mendapatkan ghanimah)." (Tafsir al-Qurthubi 18/117, Darul Kutub Al-Mishriyah, Koiro, cet.II, syamilah)
Berikut ini tips supaya tidak tertidur ketika khotbah Jumat
1. Berpindah tempat duduk
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الجُمُعَةِ فَلْيَتَحَوَّلْ مِنْ مَجْلِسِهِ ذَلِكَ
Artinya: "Apabila kalian ngantuk pada hari Jumat, maka berpindahlah dari tempat duduknya." (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani)
Hikmah dari perpindahan dan bergerak akan menghilangkan rasa kantuk dengan mudah. Syekh Muhammad Al Mubarakfury menjelaskan hadis ini, beliau berkata:
ﻭﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﻓﻲ ﺍﻷﻣﺮ ﺑﺎﻟﺘﺤﻮﻝ ﺃﻥ ﺍﻟﺤﺮﻛﺔ ﺗﺬﻫﺐ ﺍﻟﻨﻌﺎﺱ
Artinya: "Hikmah perintah untuk pindah tempat adalah pergerakan pindah akan menghilangkan rasa ngantuk." (Lihat Tuhfatul Al-Ahwadzi karya Al-Mubarakfury)
2. Mandi sebelum berangkat Sholat Jumat
Mandi sebelum berangkat Sholat Jumat dapat membuat rasa kantuk hilang karena memberikan rasa segar dan menghilangkan penat.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
غُسْل يوم الجُمُعة واجبٌ على كلِّ محتل
Artinya: "Mandi pada hari Jumat wajib bagi setiap orang yang sudah baligh." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Berusaha fokus mendengarkan khotbah
Berusaha fokus menyimak khotbah Jumat dengan cara menghadapkan muka ke arah khatib dan fokus memerhatikan. Sahabat Ibnu Mas'ud mengatakan:
قَالَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ كَانَ رَسُولُ اللهِ إِذَا اسْتَوَى عَلَى الْمِنْبَرِ اسْتَقْبَلْنَاهُ بِوُجُوهِنَا
Artinya: "Jika Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam sudah berdiri tegak di atas mimbar, maka kami langsung menghadapkan wajah kami ke arah Beliau." (HR. At-Tirmidzi no. 509 dishahih oleh Al-Albani di Shahih At-Tirmidzi)
4. Hindari perbuatan yang melalaikan
Perlu juga menghindari perbuatan yang bisa melalaikan dari khotbah, misalnya memainkan ujung baju, mengelupas kuku, memainkan kunci, dan lain-lain.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَ
Artinya: "Barang siapa yang memegang (memain-mainkan) batu kerikil berarti dia telah berbuat sia-sia." (HR Muslim)
5. Tidak memeluk lutut
Duduk dengan memeluk lutut seharusnya tidak dilakukan. Karena, ini adalah posisi yang bisa menyebabkan seseorang mengantuk.
Sahabat Muadz bin Jabal berkata:
أَن النَبيَ صَلى اللهُ عَليه وَسَلمَ نَهَى عَنْ الْحَبْوَةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ
Artinya: "Nabi Shallallahu alaihi wa sallam melarang duduk memeluk lutut pada hari ketika imam sedang berkhotbah." (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan dihasankan al-Albani)
Imam Al-Khattabi menjelaskan tentang hadis ini, beliau mengatakan:
نهى عنها لأنها تجلب النوم فتعرض طهارته للنقض، ويمنع من استماع الخطبة
Artinya: "Perbuatan ini dilarang, karena ini bisa menyebabkan mengantuk,sehingga bisa jadi wudunya batal (jika tertidur sangat pulas, adapun hanya tidur ringan maka tidak batal, red), dan terhalangi mendengarkan khotbah." (Al-Majmu’ 4/592, syamilah)