Menu

Parah, Tenaga Kesehatan 3 Bulan Tak Gajian di Garut

Muhammad Iqbal 10 Jul 2020, 09:12
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Dikarenakan biaya operasional bahan bakar yang tak kunjung cair, layanan tracking ambulans COVID-19 di Garut, Jawa Barat, terancam berhenti. Parahnya lagi, tenaga medis juga dilaporkan sudah tiga bulan belum digaji.

Dilansir dari Viva.co.id, Kamis, 9 Juli 2020, seperti yang dilaporkan tvOne, dana operasional penanganan corona di Garut hingga Rp234 miliar. Tapi, tak menjamin kelancaran pembayaran jasa tenaga medis dan operasional kendaraan.

Padahal, Jawa Barat gencar mendengungkan adanya public safety center atau PSC 119 Garut. Namun gaji para tenaga medis saja belum dipenuhi.

Salah satu tenaga medis, Agus Maulana membenarkan hal itu. Dia mengatakan akibat belum terima gaji harus meminjam uang dari saudaranya untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Agus mendapatkan informasi bahwa tertunggaknya gaji lantaran dana dari Kemenkes belum bisa dicairkan.

Sementara itu, Asisten Daerah Pemerintah Kabupaten Garut, Nurdinyana, menyatakan bahwa pemerintah Garut belum bisa membayarkan gaji para tenaga medis itu.

Dia mengakui jika tenaga medis sangat berisiko tertular virus corona dan rentan pekerjaannya karena harus menangani pasien-pasien ODP, PDP maupun positif COVID-19.