Banyak Yang Belum Tahu, Daun Gedi Dapat Obati Masalah Peradangan Hingga Kolesterol
RIAU24.COM - Daun Gedi memang tidak terlalu dikenal oleh masyarakat tanah air. Di Indonesia, daun gedi disebut juga sebagai daun pepaya Jepang dan menjadi khas dalam kuliner tradisional Sulawesi khususnya Sulawesi Utara, Manado.
Daun gedi adalah tanaman yang tumbuh di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Australia Utara. Daun gedi memiliki nama Latin Abelmoschus manihot – (L.) Medik. dan berasal dari keluarga tanaman Malvaceae.
Namun, daun yang khas dalam makanan Manado ini bukan hanya enak, namun juga dipercaya sebagai obat herbal. Lantas apa saja manfaat daun ini bagi kesehatan? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari doktersehat.com.
1. Menurunkan Kolesterol
Daun gedi mengandung senyawa flavonoid dan steroid yang dikaitkan dengan penurunan kolesterol. Berdasarkan penelitian pada tahun 2018 yang dilakukan pada tikus, ekstrak daun gedi memiliki efek hipolipidemik pada senyawa flavonoid dan steroid.
Hasilnya, tikus pada penelitian mengalami penurunan kolesterol sebanyak 86,45% untuk senyawa flavonoid. Sementara untuk senyawa steroid, tikus mengalami penurunan 72,53% kolesterol. Walaupun demikian, belum ada penelitian pada manusia untuk membuktikan khasiat daun gedi untuk menurunkan kolesterol.
2. Mengatasi Luka
Masyarakat tradisional sejak dulu juga menggunakan daun gedi untuk mengatasi luka pada kulit secara alami. Banyak orang yang juga menggunakan pasta daun dan akar gedi sebagai obat bisul, luka, dan keseleo.
Berdasarkan laporan dari Wulan, Orin Tri et al (2018), obat topikal yang mengandung ekstrak Abelmoschus manihot – (L.) memiliki aktivitas penyembuh luka. Selain itu, bunga gedi juga dilaporkan memiliki efek antivirus dan neuroprotektif.
3. Memiliki Efek Antiinflamasi
Antiinflamasi atau anti peradangan dibutuhkan untuk mencegah peradangan berlebih pada tubuh saat sistem imun sedang bekerja untuk melawan virus, bakteri, atau zat berbahaya lainnya penyebab infeksi. Tanaman A. manihot juga dilaporkan memiliki efek antiinflamasi yang potensial.
Batang kayu tanaman A. manihot memiliki ekstrak eter dan metanol untuk menghambat efek peradangan pada tubuh. Walaupun demikian, efek antiinflamasi ini bergantung pada dosis dan bagian tanaman A. manihot yang digunakan.
4. Memiliki Kandungan Senyawa Antioksidan
Berdasarkan sebuah studi, ekstrak etanol pada daun gedi memiliki senyawa antioksidan yang potensial. Senyawa antioksidan dapat menangkal radikal bebas secara efektif.
Selain itu, senyawa antioksidan dalam konsentrasi tertentu yang terdapat pada daun gedi diduga memiliki potensi sebagai hepatoprotektor. Hepatoprotektor adalah istilah medis untuk zat yang dapat melindungi kesehatan liver.
5. Mengatasi Masalah Pencernaan
Banyak kalangan yang menggunakan daun gedi dan bagian lain dari pohon gedi untuk berbagai kebutuhan kesehatan, termasuk mengatasi masalah pencernaan. Masyarakat tradisional Sulawesi Utara menggunakan air rebusan daun gedi untuk mengatasi maag secara alami.
Tanaman Abelmoschus manihot (L.) dipercaya memiliki senyawa yang meredakan kenaikan refluks asam. Banyak juga orang yang menggunakan biji gedi untuk mengatasi sakit perut, perut kembung, mual, dan muntah. Walaupun demikian, manfaat daun gedi ini belum didukung oleh penelitian medis.
Meski diklaim banyak manfaat, Anda disarankan untuk tetap berhati-hati bila menggunakan daun gedi sebagai obat herbal karena penelitian tentang kandungan daun gedi masih terbatas. Bila Anda mengonsumsinya sebagai sayuran, jangan lupa mencucinya dengan bersih dan masak hingga matang.***