Didesak Minta Maaf soal Santri Calon Teroris, Begini Jawaban Denny Siregar
RIAU24.COM - JAKARTA - Berbagai kalangan menyoroti kasus dugaan penghinaan terhadap santri dan pondok pesantren yang dilakukan oleh Denny Siregar melalui postingan di akun facebooknya.
Mulai dari perorangan hingga organisasi sipil maupun partai politik meminta Denny Siregar untuk segera meminta maaf terkait postingannya tersebut.
Menanggapi ramainya desakan untuk minta maaf, Denny Siregar kemudian bersuara menanggapi tuntutan tersebut. Menurutnya, dia hanya akan minta maaf terhadap para santri bukan kepada pendemo yang memanfaatkan anak-anak.
“Kalau para santri ikut tersinggung karena posting-an saya, ya saya pasti minta maaf. Tapi saya tidak akan meminta maaf kepada mereka yang memanfaatkan anak-anak dalam demo seperti itu,” kata Denny sebagaimana dikutip dari Detik.com, Minggu (5/7/2020).
Lebih lanjut, Deni menegaskan bahwa pihak-pihak yang mengkritiknya tidak memahami esensi dari postingannya tersebut. Mereka hanya terbawa Framing terhadap santri. Padahal menurutnya, postingan tersebut hanya memberikan pesan untuk tidak melibatkan anak-anak dalam demo.
“Ya mungkin beberapa partai itu belum paham maksud tulisan, hanya sekadar komentar karena terbawa framing. Mereka lebih fokus ke masalah santri, tapi tidak fokus ke pesan di dalamnya. Seharusnya partai-partai itu juga menyoroti anak-anak yang dibawa demo itu,” ucapnya.
Sebelumnya, koalisi partai politik pendukung Jokowi-Ma’ruf silih berganti mengingatkan Denny Siregar. Sejumlah parpol koalisi Jokowi pun kemudian ikut berkomentar terkait kasus yang menjerat Denny itu. Mulai dari PKB, PPP, NasDem hingga Gerindra.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menganjurkan dennysiregar untuk segera sowan dan minta maaf pada NU dan para kyai dan santri untuk meredam pelaporan tersebut.
“Bang Denny segera sowan dan minta maaf ke NU dan para kiai dan santri, lebih baik saling maaf-memaafkan saja,” kata Ketua DPP PKB Daniel Johan sebagaimana dikutip dari Detik.com, Minggu (5/7/2020)
Sedangkan PPP mengingatkan Denny Siregar untuk mentaati ketentuan dan etika dalam menggunakan media sosial.
“Saya hanya mengingatkan bahwa bermedsos itu juga ada ketentuan dan etikanya,” ucap Wasekjen PPP Achmad Baidowi.
Senada dengan PPP, NasDem juga mengingatkan, dalam bermedia sosial (medsos), netizen dituntut untuk selalu bertanggung jawab dan memperhatikan kode etik sebagai ciri manusia yang beradab.
“Di sisi lain, para netizen juga dituntut untuk semakin dewasa dan bertanggung jawab. Dewasa dalam bermedsos, dan dewasa pula dalam beropini. Kode etik harus diperhatikan betul, karena itulah ciri manusia beradab,” urai Willy.
“Dia juga harus bertanggung jawab juga atas apa apa yang telah diunggah atau di-posting-nya. Kalau dia merasa benar ya pantang surut dia ke belakang. Kalau salah ya harus jantan untuk mengakui dan siap dengan segala konsekuensinya,” lanjutnya.
Sedangkan Gerindra mengaku kecewa dengan postingan Denny Siregar. Diapun meminta Denny Siregar segera minta maaf terhadap santri cilik yang ada dalam postingan facebooknya. Apabila itu dilakukan, Gerindra berjanji akan mengawal proses hukum terkait pelaporan Deni tersebut.
“Sebagai wakil rakyat saya benar-benar kecewa dengan tulisan dan pembuatan foto tersebut. Saya akan kawal laporan masyarakat terhadap Denny Siregar agar persoalan ini cepat diselesaikan secara hukum,” kata jubir Gerindra, Habiburokhman.