Infeksi Covid-19 India Masih Tinggi, Taj Mahal Malah Dibuka, Pengunjung Dilarang Sentuh Marmer
RIAU24.COM - Di tengah infeksi Covid-19 yang masih tinggi, India membuka wisata Taj Mahal. Pengunjung diminta mengenakan topeng selama di Taj Mahal dan tentunya menjaga jarak serta tak boleh sentuh permukaan marmer yang berkilau itu.
zxc1
Dilansir dari Okezone, Taj Mahal yang merupakan monumen India abad ke-17 telah dibuka sejak Senin setelah penutupan COVID-19 selama tiga bulan. Hanya 5 ribu wisatawan yang bakal diizinkan dalam sehari, dibagi menjadi dua kelompok, jauh dari angka tertinggi 80 ribu pengunjung sehari.
Baca juga: Israel Mengincar Situs Militer dan Energi dalam Potensi Pembalasan Atas Serangan Rudal Iran
Otoritas India kembali Taj Mahal dan monumen lainnya, seperti Benteng Merah bersejarah di New Delhi, di saat infeksi Covid-19 India meningkat pada laju tercepat dalam tiga bulan terakhir.
zxc2
Baca juga: AS akan Kerahkan Sistem Anti Rudal THAAD di Israel untuk Menghalau Serangan Iran di Masa Depan
Pada Minggu (5 Juli 2020), kementerian kesehatan melaporkan rekor lonjakan 24.850 kasus baru dalam sehari dan lebih dari 600 kematian. Angka itu mendorong penghitungan keseluruhan kasus Covid-19 India menjadi 673.165, mendekati Rusia, negara yang paling terpengaruh ketiga secara global.Tetapi pemerintah sudah mencabut lockdown besar-besaran terhadap 1,3 miliar orang di India. Dimana lockdown telah menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan dan menutup bisnis.
Sementara penerbangan internasional tetap ditangguhkan, perjalanan domestik telah dibuka. Pemerintah India berharap pengunjung akan mulai menetes kembali ke beberapa tujuan populer.
Agra, salah satu klaster virus besar pertama di India, tetap menjadi kota yang paling parah terkena dampak pandemi Covid-19 di Uttar Pradesh, negara bagian dengan populasi terpadat di India.