Alasan Sakit Hati Hingga Ditemukan Jenglot, ini Kata Polisi Soal Pembakar Mobil Via Vallen
"Dia itu jauh-jauh itu, dia hanya ingin ketemu Via, mondar-mandir duduk di teras rumah tetangga Via. Di mushola, masjid," jelas Sumardji.
"Sudah dua kali dia datang (ke rumah Via Vallen) tapi ditolak. Baju aja itu cuma satu," katanya lagi.
Selain membakar mobil Via Vallen, Pije juga menulis kalimat aneh yang dianggap berbau ancaman di tembok rumah Via Vallen. Saat digeledah, di dalam tas Pije ditemukan barang-barang mistis berupa bambu kuning, jenglot, dan kumpulan rambut yang dililit menggunakan tali.
Tulisan menggunakan pensil yang ada di tembok Via Vallen, yaitu 'Kibus Ada, Ada gk ksh hak ku, Pije Persa 97, Pije 97, mati kalian bang'.
Sumardji mengatakan, pelaku mengaku tak punya keluarga. Dia hidup sebatang kara. "Dia bilang nggak punya keluarga, orang tuanya meninggal, hidup sebatang kara," tukas Sumardji.
Saat ini, Pije sudah ditetapkan sebagai tersangka pengrusakan. Polisi pun masih melakukan pemeriksaan untuk mendalami alasan Pije melakukan pembakaran dan teror ke Via Vallen.