Ancam Lakukan Reshuffle, Jokowi Ditantang Balik Ganti Dua Menko Ini
RIAU24.COM - Presiden Jokowi mengancam bakal membubarkan lembaga dan menganti para menteri dianggap gagal menangani virus corona atau covid-19. Menanggapi hal itu analisis sosial Universitas Negeri Jakarta Ubaidillah Badrun mengatakan bahwa sikap itu merupakan ekspresi emosional dan kegagalan Jokowi dalam menangani corona.
"Jadi pidato Jokowi yang marah-marah itu sebenarnya ekspresi emosional dari kegagalanya sekaligus kekacauanya dalam mengendalikan para menteri dan kegagalanya mengendalikan kondisi ekonomi pada kuartal I dan II/2020 ini yang terkontraksi minus," ujar Ubeidillah mengutip dari Sindonews. Senin 29 Juni 2020.
Dalam situasi tersebut, kata Ubeidillah, Jokowi harus mengganti menteri yang menjadi beban dan berpeluang menambah kekacauan ke depan. Para menteri itu adalah Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menkumham, Menteri Ekonomi, dan Menteri Perindustrian.
Selain itu, Menko Kemaritiman dan Investasi serta Menko Perekonomian juga menjadi beban Jokowi yang perlu dievaluasi dan diganti.
"Argumennya, karena sudah ada Perppu Nomor 1/2020 yang sudah jadi undang-undang tetapi tidak efektif digunakan dua menko tersebut. Bahkan, keduanya justru membuat kegaduhan saja, dari soal TKA, debat terbuka yang gagal, dan juga kegagalan Kartu Prakerja yang di-handle langsung Menko Perekonomian," jelasnya.
Menurut Ubeidillah, sikap Jokowi terhadap dua menko tersebut menjadi ujian kepemimpinannya sebagai presiden. Bila Jokowi berani mengganti dua menko tersebut, Ubeidillah menilai Jokowi memiliki strong leadership. Pun sebaliknya, kalau Jokowi tidak berani, hal itu hanya menguatkan dugaan soal sosok Jokowi sebagai presiden.
"Kalau tidak berani reshufle dua Menko tersebut itu artinya membenarkan tesis bahwa Jokowi dikendalikan oleh oligarki ekonomi dan oligarki politik," ungkapnya.