Sindir Jokowi Soal Reshuffle Kabinet, Fahri Hamzah: Siapa yang Siapkan Bahan untuk Marah?, yang Dimarahi Biasa-biasa Saja Tuh
RIAU24.COM - Hingga saat ini, marahnya Presiden Joko Widodo terhadap jajaran menterinya, masih menjadi perhatian masyarakat di Tanah Air. Khususnya di dunia maya. Sorotan netizen masih banyak tertuju kepada pernyataan Presiden Jokowi yang menegaskan bisa saja melakukan reshuffle kabinet, jika ada kinerja menterinya yang tidak memuaskan.
Seperti diketahui, pernyataan tegas itu disampaikan Jokowi saat rapat kabinet yang digelar pada 18 Juni 2020 lalu di Istana Negara. Namun kejadian itu baru diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu, 28 Juni 2020.
“Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” tegas Jokowi dalam rekaman video yang telah beredar luas tersebut.
Dilansir viva, Selasa 30 Juni 2020, rupanya peristiwa itu juga mendapat sorotan dari mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Lewat akun Twitternya, Fahri memberikan tanggapannya dengan nada berseloroh. Salah satunya, ia menanyakan siapa yang menyiapkan bahan Jokowi untuk marah. Selain itu, ia melihat setelah dimarahi Jokowi, para menteri tampak biasa-biasa saja.
"Pertanyaan selasa: Siapa yang menyiapkan bahan untuk marah ..siapa yang dimarahi...apakah yang marah dan yang dimarahi ada dalam satu gelombang? Karena Setelah dimarahi kok gak kayak dimarahi...," tulis Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia ini di akun Twitternya.
Sementara itu, ketika memberikan sambutan dalam rapat itu, nada sura Jokowi tampak meninggi. Ia meminta jajaran kabinetnya mempunyai satu kesamaan pikiran bahwa saat ini dalam situasi krisis. Oleh karena itu ia menegaskan agar para kabinetnya bekerja keras. Menurutnya, pada situasi saat sekarang saat terjadi pandemi sudah semestinya diatasi dengan langkah-langkah yang luar biasa atau extraordinary. Jokowi bahkan mengultimatum akan melakukan reshuffle kabinet, bila memang dibutuhkan. ***