Alumni Desak Majelis Wali Amanat ITB Pecat Dirinya, Din Syamsudin: Sekali layar Terkembang Pantang Mundur ke Belakang
RIAU24.COM - JAKARTA - Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) meminta Majelis Wali Amanat (MWA) ITB memecat Din Syamsuddin dari keanggotaan MWA. Permintaan ini tertuang dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Ketua MWA ITB.
Sebanyak 1.355 alumnus ITB yang tercantum dalam surat tersebut. Mereka mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Anti Radikalisme – Alumni Institut Teknologi Bandung.
Para alumni menilai Din Syamsuddin sering mengkritik pemerintah Joko Widodo dan melanggar statuta ITB, sehingga layak dicopot. Padahal, dalam statuta ITB disebutkan hubungan eksternal dengan pemerintah, alumni, tokoh masyarakat, dan komunitas harus dikelola dengan baik dan berkesinambungan.
Din Syamsuddin juga dianggap memiliki tendensi untuk mudah melontarkan pernyataan agitatif kepada masyarakat yang berpotensi menimbulkan konflik, cenderung berkarakter radikal, dan ditengarai memiliki antipati tertentu terhadap figur Presiden Jokowi.
Din Syamsuddin memilih merespon desakan para alumni ITB tersebut melalui akun twitternya. Dia menegaskan dakwah tidak akan berhenti hanya karena ada duri di tengah jalan.
“Dakwah Amar Ma’ruf Nahyi Munkar tdk akan berhenti hanya krn onak duri di tengah jalan. Bak pepatah “biar anjing menggonggong kafilah tetap berlalu”, kata Din melalui akun Twitter-nya, @OpiniDin, Jumat (26/6/2020) seperti dilansir pojoksatu.
Din menegaskan pantang mundur ke belakang demi meluruskan kiblat bangsa. Namun Din tak menjelaskan lebih detail maksud dari pernyataannya tersebut.
“Perjuangan meluruskan kiblat bangsa tidak ada titik kembali. Sekali layar terkembang pantang mundur ke belakang,” tegas mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.