Sampai Hari Ini, Pemko Pekanbaru Catat Tujuh Kasus Import
RIAU24.COM - PEKANBARU - Tujuh pasien positif corona yang datang dari provinsi lain (imported case) dirawat di rumah sakit Kota Pekanbaru. Kasus pasien positif corona dari luar Pekanbaru terjadi sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir pada 28 Mei 2020.
Juru Bicara Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Pekanbaru Dokter Mulyadi, Kamis (25/6/2020), mengatakan, ada tujuh kasus impor positif corona sejak 4 Juni lalu. Hal ini menandakan bahwa Pekanbaru memang menjadi tempat persinggahan.
"Pasien positif corona berasal dari berbagai provinsi. Dari awal, kami sudah mengingatkan warga untuk mewaspadai orang-orang dari daerah-daerah yang masih mempunyai kasus tinggi seperti Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Hanya Sumatera Barat yang penyebaran kasus positif coronanya kami anggap terkendali," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus impor corona pertama datang dari Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri. Pasien adalah Helmi Wahyuda (46), kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Natuna. Ia dirawat pada 4 Juni lalu.
Pasien ke dua adalah Nyonya TJM (40). Pasien adalah warga Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Kepri. Perjalanannya cukup panjang mulai dari Batam, Sumatera Utara (Sumut), dan cukup lama di Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Ia dinyatakan positif corona saat masuk ke Pekanbaru pada 5 Juni.
Pasien ke tiga yaitu Tuan EF (38), warga Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Ia tak bisa masuk ke kawasan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) karena bermasalah pada kesehatan.