Lakukan Patroli, Prajurit TNI dalam Misi PBB Gugur di Kongo
RIAU24.COM - Satu orang Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilaporkan meninggal dunia di Republik Demokratik Kongo dalam serangan militer pada Minggu 22 Juni 2020. Satu orang TNI lainnya juga dilaporkan terluka.
Kedua TNI itu dilaporkan AFP diserang saat patroli sekitar 20 km dari kota Beni di provinsi North Kivu.
"Helm biru (tentara perdamaian PBB) meninggal dan lainnya terluka tetapi tidak terlalu serius. Dia dalam kondisi stabil," kata Sy Kuombo, petugas komunikasi pasukan perdamaian MONUSCO.
Leila Zerrougui, kepala kesatuan perdamaian MONUSCO, mengungkap serangan itu dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata di wilayah Kongo. Sebagian besar anggota ADF merupakan Muslim asal Uganda, penentang Presiden Uganda Yoweri Museveni, yang datang pada 1990-an.
Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan dan provokasi terhadap MONUSCO kemudian mendesak pemerintah Kongo menyelidiki serangan yang menewaskan TNI dan membawa pelakunya ke pengadilan.
Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres pernah mengatakan pada September bahwa ADF kemungkinan bagian jaringan Libya yang juga berada di Mozambique. Kendati tidak ada bukti resmi Guterres meyakini ADF berkaitan dengan ISIS.
Pada 1995 ADF pindah ke Kongo, kemudian menjadikannya markas operasi. Menurut data PBB, ADF sudah membunuh lebih dari 500 orang sejak akhir Oktober ketika tentara Kongo bersikap tegas kepadanya.
Pada 2017 ADF telah membunuh 15 tentara PBB di dekat perbatasan Uganda, lalu pada 2018 membunuh tujuh orang lainnya dalam serangan mendadak.