Pakar Kesehatan Kritik Pembukaan CFD Jakarta: Bukan Suatu Prioritas!
RIAU24.COM - Pemprov DKI Jakarta pada akhir pekan kemarin sempat membuka kembali car free day (CFD). Namun hal itu dikritik Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra.
Seperti diberitakan Okezone.com, Rabu, 24 Juni 2020, dia mengatakan pembukaan CFD berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19. Hermawan menilai, CFD bukan merupakan hal prioritas saat masa transisi masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Ibu Kota.
"Jadi menurut saya CFD ini bukanlah sesuatu yang priotitas. Saya juga kaget kenapa Pemprov DKI membuka hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan PSBB," kata Hermawan kepada Okezone, Rabu (24/6/2020).
Hermawan menilai, kembali dibukanya CFD seolah-olah membiarkan masyarakat bebas dan merdeka berolahraga di Sudirman-Thamrin secara massal. Hal tersebut juga berlangsung di sektor pariwisata seperti pembukaan Ancol dan Taman Margasatwa Ragunan.
"Itu adalah hal-hal yang tidak sejalan dengan pengendalian Covid," kata dia.
Untuk itu, dia mengimbau agar Pemprov DKI Jakarta menerapkan PSBB secara optimal. Dia melanjutkan, kebijakan DKI menerapkan PSBB merupakan aturan yang paling longgar dalam penanganan pandemi corona.
"PSBB ini bentuk intervensi longgar, jangan dilonggarkan lagi tempat-tempat yang sudah ada pelenturan. Kalau pun ada, itu prioritasnya kebutuhan dasar dan ekonomi dasar, bukan semua bidang. Apalagi sampai CFD," jelas Hermawan.
Masih menurut dia, Pemprov DKI Jakarta sebenarnya belum tepat menerapkan transisi PSBB. Sebab, penyebaran corona yang masih berlangsung fluktuatif berpotensi PSBB yang berlangsung selama 3 bulan menjadi sia-sia.
"Sebenarnya DKI belum tepat, dan belum terkendali kasusnya. Sehingga Pemprov harus bijak menyikapinya. Jangan sampai perjuangan 3 bulan itu menjadi sia-sia dengan pembukaan yang terlalu gegabah dan tergesah-gesah," tandasnya.