RIAU24.COM -   Lychee, juga dikenal sebagai 'Litchi' atau 'Lichi', adalah pohon yang selalu hijau dari keluarga soapberry. Pohon ini dikenal karena buahnya yang dapat dimakan, yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara, dan telah menjadi favorit orang Kanton sejak zaman kuno. Buah leci biasanya dimakan segar dan ampasnya harum dan beraroma kental. Saat dikeringkan, ampas yang sama rasanya asam dan sangat manis. Buahnya berbentuk bulat telur, stroberi berwarna merah, dan berdiameter sekitar 25 mm (1 inci). Penutup luar yang rapuh menutupi aril berdaging putih tembus dan satu biji besar.

Budidaya Lychee dimulai di Cina selatan pada tahun 1059 M, Malaysia, dan Vietnam utara. Buah itu digunakan sebagai makanan lezat di Pengadilan Kekaisaran Cina. Pada abad ke-1 selama dinasti Han, leci segar adalah barang upeti yang populer. Itu menarik perhatian para pelancong Eropa, seperti Juan González de Mendoza. Belakangan, lychee dideskripsikan dan diperkenalkan ke Barat pada 1656 oleh Michal Boym, seorang misionaris Yesuit Polandia.

Di India, leci diperkenalkan pada abad ke-18 melalui Burma, dan dari sana, leci menyebar ke banyak negara. Saat ini, India dan Cina merupakan 91 persen dari produksi leci dunia tetapi sebagian besar dipasarkan secara lokal.

Lychee mengandung jumlah yang baik dari Vitamin C, Vitamin B-kompleks dan fitonutrien flavonoid.

· Ini adalah sumber nutrisi yang kaya yang dibutuhkan untuk produksi darah. Ini menyediakan mangan, magnesium, tembaga, besi dan folat yang diperlukan untuk pembentukan RBC.

· Lychee mengandung jumlah serat dan Vitamin B-kompleks yang baik yang meningkatkan metabolisme lemak, protein dan karbohidrat.