Menu

Klaster BRI di Pekanbaru Sumbang Pasien Positif, dr Indra Yovi: Ini Peringatan

M. Iqbal 20 Jun 2020, 12:21
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi

RIAU24.COM - Provinsi Riau pada, Jumat 20 Juni 2020 kemarin, mendapat penambahan sebanyak 7 kasus positif corona atau Covid-19 dari klaster BRI di Pekanbaru.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi menyebutkan kasus tersebut menjadi peringatan bagi setiap pelaku usaha di Riau.

"Terkait kasus klaster BRI, ini menjadi sebuah peringatan untuk semua pelaku usaha agar patuh pada protokol COVID-19," kata dia, Sabtu, 20 Juni 2020.

Dia sendiri tak bisa prediksi bagaimana kondisi Riau kedepannya pasca adanya klaster tersebut. "Tapi bisa kita liat protokol kesehatan masih dijalankan atau tidak?" kata dia lagi.

Dia juga menilai sejauh ini protokol kesehatan masih sebatas nama saja. Maka dari itu, penerapannya harus diberlakukan tegas dengan diberikan Sanki terhadap pelanggar.

"Minimal sanksi moral. Orang yang nggak pakai masker itu memalukan. Mereka yang nggak pakai masker itu membahayakan dan harus dihindari," ucapnya.

"Kasus ini terbuka karena ada karyawan yang tak patuh terhadap protokol kesehatan. Yang menderita, rekan-rekannya dan kita semua," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, di Riau terdapat penambahan jumlah pasien positif Covid-19. dr Yovi mengatakan penambahan kasus baru itu berasal dari klaster Bank BUMN yakni BRI di Pekanbaru sebanyak 7 orang.

"Ada tujuh penambahan positif corona dari klaster Bank BRI di Pekanbaru, yakni inisial IB, RA, CG, H, RD, NI dan NS," ujarnya.

Dia mengatakan jika, ke tujuh orang yang terpapar virus dari China itu merupakan warga Kampar dan Pekanbaru. "Mereka sudah diisolasi dan dirawat di Pekanbaru," tambahnya.