RIAU24.COM - Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) masih menjadi polemik di Indonesia dan mendapat perhatian berbagai tokoh. Salah satunya adalah mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.

Dilihat di akun Twitternya, Said Didu mengatakan jika rakyat sepertinya akan kecewa karena tidak mengetahui siapa yang mengusulkan RUU HIP itu.

"Sepertinya rakyat siap2 kecewa krn tdk akan mengetahui siapa atau pihak mana yg ususlkan RUU HIP dan "perubahan" Pancasila," ujar Said Didu, Kamis, 18 Juni 2020.

Dia menilai, oligarki kekuasaan sudah sepakat untuk saling melindungi. "krn seluruh "anggota: oligarki kekuasaan sdh sepakat utk saling melindungi," kata dia lagi.

Netizen pun turut mengomentari kicauan Said Didu tersebut. Begini komentar para netter.

"Sebenarnya rakyat jg sdh tahu, siapa & pihak mn yg mengusulkan RUU HIP, Krn jauh sblm RUU HIP ini muncul sdh muncul pidato" yg isinya spt RUU HIP. Tp rakyat ga bisa berbuat bnyak, Krn rakyat msh tercerai berai," tulis salah satu netizen.

"Emang aneh...ada drafnya, ada panjanya, ada ketuanya. Tapi..ga ada yg ngaku siapa yg ngusulin .
DPR amburadul....," komentar salah satu netizen.

"Hantu aja ada wujudnya,malah ini lebih aneh gak ada wujudnya," kata salah seorang netizen.

Namun belakangan, pemerintah menunda pembahasan RUU HIP dengan DPR. Alasannya karena pemerintah saat ini fokus untuk menyelesaikan pandemi Covid-19.