Soal Buzzer yang Serang Bintang Emon, Begini Komentar Pengamat IT
RIAU24.COM - Pengamat IT dari Vaksincom Alfons A. Tanujaya meminta kepada masyarakat untuk tidak asal menyebut pihak yang berada di balik 'penyerang' Bintang Emon.
Dilansir dari Suara.com, Kamis, 18 Juni 2020, pada perkembangannya, muncul beberapa spekulasi yang menjurus pada pihak yang diduga menjadi 'otak' di balik serangan buzzer tersebut.
Termasuk adanya tudingan bahwa para buzzer yang dimaksud adalah 'kiriman' dari pemerintah, yang tidak menerima sentilan Bintang Emon terhadap penanganan kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.
"Soal buzzer (yang diduga terkait) dengan KSP (Kantor Staf Presiden), kita juga harus hati-hati, jangan terperangkap dalam dua arus kepentingan," terang Alfons, Kamis 18 Juni 2020.
Dia menilai, banyak pihak tidak bertanggungjawab yang bisa memanfaatkan viralnya kasus Bintang Emon demi kepentingan mereka.
"Di sini ada pihak pro pemerintah dan oposisi yang semuanya siap sedia memainkan peranan dan menaikkan tagar untuk kepentingannya masing-masing," jelasnya.
"Kalau memang bisa membuktikan memang saya setuju, kumpulkan bukti dan ajukan ke pihak berwenang kalau memang sudah mengganggu atau menimbilkan kerugian. Jadi sebaiknya jangan berdasarkan dugaan atau tuduhan," lanjut Alfons.
Oleh karena itu, Alfons juga tidak ingin berspekulasi mengenai siapa dalang yang berada dibalik penyerangan buzzer tersebut.
"Saya tidak bisa menjawab akun-akun yang menyerang Bintang Emon dikendalikan oleh siapa. Bisa saja berafiliasi dengan pemerintah, bisa juga tidak. Harus dengan pembuktian yang jelas dan tidak bisa main tuduh," jelas Alfons.
Supaya tak tidak gampang terprovokasi, Alfons menjelaskan tentang ciri-ciri berita hoaks yang biasa disebarkan akun bot atau buzzer di media sosial.
"Kalau akunnya tidak berubah dan tetap, biasanya cukup mudah diidentifikasi. Tetapi kalau akun bot atau buzzer biasanya berubah-ubah sehingga sulit di identifikasi dari sisi nama akunnya," demikian Alfons.