Laut China Selatan Masih Panas, 3 Kapal Induk Nuklir AS Berkeliaran Bebas di Pasifik, Begini Respon China
RIAU24.COM - Saat ini, ada tiga kapal induk nuklir Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) yang berkeliaran bebas di Samudera Pasifik, yakni USS Theodore Roosevelt, USS Ronald Reagan dan USS Nimitz. Ketiga kapal raksasa itu dikerahkan AS, sebagai respon dari aksi armada Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN), yang kerap unjuk kekuatan di kawasan Laut China Selatan sehingga membuat situasi di kawasan itu terus memanas.
"Grup tempur kapal induk adalah simbol fenomenal kekuatan Angkatan Laut Amerika Serikat. Saya sangat bersemangat karena kami memiliki tiga dari mereka (kapal induk) saat ini," ujar Direktur Komando Indo-Pasifik, Laksamana Muda Stephen Kohler, dilansir viva yang mengutip news.au, Rabu 17 Juni 2020.
Seperti diketahui, China sejauh ini sudah terlibat dalam sejumlah insiden kontroversial di Laut China Selatan sejak awal 2020. Di antaranya seperti aksi penenggelaman kapal ikan berbendera Vietnam, klaim atas dua wilayah kepulauan, ancaman terhadap kapal perang Angkatan Laut Filipina, hingga pengiriman kapal penelitian di wilayah laut Malaysia.
Aksi dan manuver China itu yang belakangan membuat AS merasa gerah. Sebagai bentuk respon, Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) pada akhirnya mengerahkan armada lautnya.
Namun sejauh ini, AS baru bisa mengirim tiga kapal induknya lantaran sebelumnya Virus Corona (COVID-19) sempat menghantam. Ketiga kapal induk AS itu tak luput dari serangan COVID-19, sehingga harus disterilisasi dan butuh waktu untuk kembali bertugas.
Tak Menciut
"Amerika Serikat tampaknya khawatir bahwa dunia luar meragukan kemampuan militernya," demikian bunyi laporan itu.
"Oleh karena itu, Angkatan Laut AS memutuskan untuk mengirim kelompok kapal induknya di wilayah Pasifik Barat. (Itu dilakukan untuk) menunjukkan kepada negara-negara lain bahwa kemampuan tempur mereka pada akhirnya tak terhalang oleh Coronavirus," tambah laporan media itu. ***