RIAU24.COM -  Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah selesai melakukan penjualan Surat Utang Negara (SUN). 

Diketahui Surat Utang tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah RI, bahkan surat utang yang dijual dalam tiga seri tersebut sangat diminati investor meskipun ekonomi dunia sedang melemah.

Penerbitan US$ Bonds ini akan digunakan untuk memenuhi pembiayaan APBN secara umum, termasuk biaya untuk upaya penanganan dan pemulihan COVID-19 melalui tiga program prioritas yakni penanganan masalah kesehatan, penyediaan jaring pengaman sosial, serta dukungan terhadap dunia usaha terutama UMKM.

Dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu diketahui total transaksi penjualan surat utang dalam denominasi USD tersebut mencapai USD 4,3 miliar. 

Adapun jenis transaksinya terdiri dari :

1. Sebanyak USD 1,65 miliar untuk tenor 10,5 tahun 
2. Sebanyak USD 1,65 miliar untuk tenor 30,5 tahun 
3. Sebanyak USD 1 miliar untuk tenor 50 tahun.

Berikut daftar investor yang membeli global bonds :

1. Porsi Amerika Serikat (AS) sebanyak 45% untuk tenor 10,5 tahun, 52% pada tenor 30,5 tahun dan 44% pada tenor 50 tahun.
2. Porsi Eropa yang sebanyak 25% untuk tenor 10,5 tahun, 20% pada tenor 30,5 tahun dan 38% pada tenor 50 tahun.
3. Investor dari wilayah Asia selain Indonesia sebanyak 21% untuk tenor 10,5 tahun, 26% pada tenor 30,5 tahun dan 18% pada tenor 50 tahun.
4. Investor dari Indonesia yang membeli surat utang sebanyak 9% untuk tenor 10,5 tahun  dan tenor 30,5 tahun sebanyak 2%. Sedangkan untuk tenor 50 tahun 0%.