Pasca Rapid Test Seorang Pasien di Pekanbaru Ini Kondisinya Terus Memburuk, Ini Penjelasan Jubir
RIAU24.COM - PEKANBARU - Kondisi seorang pasien hasil rapid test (pemeriksaan daya tahan tubuh) di Masjid Agung Paripurna Ar Rahman Pekanbaru menurun setelah dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani sejak 10 Juni 2020. Saat ini, pasien tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad.
"Seorang pasien yang menjalani rapid test di Masjid Ar Rahman sudah menjalani proses swab (pengambilan sampel lendir pada saluran pernafasan) dua kali. Hasilnya negatif," kata Juru Bicara Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Pekanbaru Dokter Mulyadi, Senin (15/6/2020) petang.
Cuma, keadaannya memburuk. Jadi, pasien dirujuk ke RSUD Arifin Achmad saat ini.
"(Pasien) laki-laki," imbuhnya.
Sebenarnya ada tiga pasien reaktif rapid test yang dirawat di RS Daerah Madani Pekanbaru. Ketiganya merupakan pasien hasil rapid test massal. Dua orang di antaranya hasil rapid test massal di Masjid Ar Rahman.
"Dua sudah pulang. Satu lagi masih dirawat Pasien yang ini (memburuk kondisi kesehatannya) merupakan salah seorang yang rapid test reaktif di Masjid Ar Rahman," ungkap Dokter Mulyadi.
Sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Rabu (10/6/2020), mengatakan, rapid test massal digelar di Masjid Ar Rahman pada 9 Juni lalu. Sebanyak 131 orang menjalani pemeriksaan rapid test.
Dua orang dinyatakan reaktif. Keduanya langsung dirawat di RSS Madani.
"Salah seorangnya polisi berpangkat perwira. Satu lagi ibu-ibu jemaah di sekitar Masjid Ar Rahman," ujar Firdaus.
Usai rapid test, Masjid Ar Rahman langsung ditutup. Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru dipanggil untuk melalukan sterilisasi masjid.
"Saya langsung perintahkan masjid Ar Rahman ditutup dan dikunci. Karena, pak polisi itu sebelum rapid test duduk di dalam masjid," sebut Firdaus.