Menu

Pemerintah Anggarkan Dana Rp677 Triliun untuk Corona, Jokowi Sebut yang Korupsi Silakan 'Digigit'

Siswandi 15 Jun 2020, 11:21
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp677,2 triliun untuk percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Terkait hal ini, Presiden Jokowi mengingatkan agar pemanfaatannya dilakukan semaksimal mungkin. Karena itu, jika ada yang menggelapkannya, Jokowi minta agar 'digigit'.

Hal itu ditegaskannya saat membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 secara virtual, Senin 15 Juni 2020.

"Angka ini Rp 677,2 triliun adalah jumlah yang sangat besar. Oleh sebab itu tata kelolanya harus baik, sasarannya harus tepat, prosedur harus sederhana dan tidak berbelit-belit. Output dan outcome-nya harus maksimal bagi kehidupan seluruh rakyat Indonesia," ujarnya, dilansir detik.

Jokowi mengajak lembaga pengawasan seperti BPKP, BPK hingga penegak hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan Agung hingga penyidik PNS untuk mengawasi anggaran jumbo tersebut.

Dengan demikian,  diharapkan dana tersebut tersalurkan dengan baik kepada masyarakat dan pelaku usaha yang terdampak COVID-19.

"Aspek pencegahan harus lebih dikedepankan. Kita semuanya harus lebih proaktif. Jangan menunggu terjadinya masalah. Jangan menunggu sampai terjadinya masalah. Kalau ada potensi masalah segera ingatkan. Jangan sampai pejabat dan aparat pemerintah dibiarkan terperosok. Bangun sistem peringatan dini, early warning system. Perkuat tata kelola yang baik, yang transparan, yang akuntabel," tegasnya.

Jokowi mengingatkan, pemerintah tidak main-main dengan hal tersebut. Karena itu dirinya mempersilahkan para lembaga pengawas dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas jika ada oknum yang menyelewengkan dana tersebut.

"Saya ingin tegaskan bahwa pemerintah tidak main-main dalam hal akuntabilitas. Pencegahan harus diutamakan, tata kelola yang baik harus didahulukan. Tapi kalau ada yang masih bandel, kalau ada niat untuk korupsi, maka silakan bapak ibu digigit dengan keras. Uang negara harus diselamatkan. Kepercayaan rakyat harus terus kita jaga," tegasnya.

Namun Jokowi juga mengingatkan kepada para lembaga pengawas dan aparat penegak hukum agar tidak 'menggigit' orang yang tidak salah. Dia juga berharap mereka yang bekerja agar tidak ditebar ketakutan. ***