Sempat Heboh dan Viral Karena DIjemput Paksa Warga Dari Rumah Sakit, Faktanya, Jenazah PDP di Bekasi Terbukti Negatif Corona
RIAU24.COM - Aksi puluhan warga desa yang menjemput paksa jenazah warganya dari Rumah Sakit Mekar Sari, Bekasi, sempat viral di media sosial. Aksi itu dilakukan warga, karena tidak terima terima dengan kebijakan pihak rumah sakit yang menetapkan warga tersebut sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.
Terkait hal itu, Juru Bicara Gugus Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, memastikan jenazah wargawarga Desa Srimukti, Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi, tersebut berstatus negatif Corona.
"Non-reaktif rapid test-nya dan PCR swab-nya negatif," terangnya, Rabu 10 Juni 2020, dilansir cnnindonesia.
Seperti diketahui, aksi warga tersebut viral setelah kejadian itu diunggah akun Instagram @bekasiterkini, melalui rekaman video, Selasa kemarin.
Dengan dipastikannya status warga tersebut, pihak keluarga juga dinyatakan aman. Namun demikian mereka akan tetap dipantau oleh Puskesmas setempat. "Iya (aman). Tetap dalam pantauan tim kesehatan puskesmas," pungkas Alamsyah.
Dalam kesempatan tersebut Alamsyah mengungkapkan, pasien pada awalnya berinisiatif memeriksakan diri ke Rumah Sakit Mekarsari sehingga tidak dirawat oleh pihak Kabupaten Bekasi. Di rumah sakit, pasien dijadikan status PDP. Namun, ia tak mengetahui alasan pihak rumah sakit menjadikan pasien tersebut sebagai PDP.
"Yang bersangkutan (jenazah) langsung ke rumah sakit tanpa rujukan. PDP yang menentukan rumah sakit, itu domainnya rumah sakit," ujar Alamsyah.
"Datang tanpa rujukan," tambahnya.
Sebelumnya Camat Bekasi Timur, Widy Tiamarwan menjelaskan bahwa kejadian penjemputan paksa tersebut terjadi pada Senin (8/6) siang.
Terpisah, Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sutoyo sebelumnya mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap jenazah pasien itu. Hasil lab diperlukan untuk memutuskan apakah ada atau tidaknya tindak pidana dalam kasus tersebut.
“Hari ini statusnya keluar positif atau negatif (Covid-19). Masih nunggu,” ujarnya, dilansir kompas.
Ia mengatakan, pihaknya juga masih mengumpulkan keterangan dari pihak rumah sakit dan pihak keluarga. Rencananya hari ini, pihak rumah sakit dan keluarga akan diminta keterangan kronologi kejadian.
“Ya hari ini kami ada pertemuan dengan keluarga maupun pihak rumah sakit,” ucap Sutoyo.
Terkait pemukulan terhadap petugas rumah sakit, Sutoyo menyarankan korban membuat laporan ke polisi. Dengan demikian, polisi bisa mengusut. “Ya kalau yang dipukul lapor ke Polres dari pihak rumah sakit atau korban biar kita tangani,” ujarnya lagi. ***