Tagihan Listrik Tiba-tiba Meroket, Said Didu Harap Semoga Bukan Karena Hal Ini
RIAU24.COM - Meroketnya tagihan listrik pada Juni 2020 ini, telah membuat geger seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air. Pasalnya, kenaikan itu tergolong di luar kelaziman, karena banyak yang mencapai bahkan melebihi 100 persen dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Fenomena yang sudah terlanjur membuat heboh ini, juga disorot mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu. Ia menilai dengan banyaknya laporan publik kepada PLN, maka alasan yang disampaikan PLN terkait meroketnya tagihan itu, jadi tidak rasional.
Karena itu, Said Didu berharap, semoga kondisi ini yang terjadi saat ini bukan disebabkan PLN ingin membayar utangnya, sehingga tagihan listrik akhirnya jadi meroket.
Seperti diketahui, PLN selalu berdalih meroketnya tagihan listrik pada Juni ini akibat tingginya penggunaan listrik di rumah. Apalagi seiring dengan pemberlakuan PSBB dan work from home (WFH), yang merupakan dampak dari mewabahnya virus Corona di Tanah Air.
"Dari laporan publik, sepertinya sudah tidak rasional lagi alasan @pln_123 bhw kenaikan tagihan listrik semuanya karena kenaikan penggunaan. Semoga bukan krn @pln_123 butuh cash besar utk bayar utang shg "menaikkan" penggunaan lewat mark up catatan penggunaan listrikn?" cuitnya di akun Twitternya, Rabu 10 Juni 2020, dilansir viva.
Komentar pada cuitan Said Didu pun ramai ditanggapi netizen. Tidak sedikit yang menganggap kenaikan tagihan sebenarnya sudah mencapai 150 persen.
"Saya juga bingung om, ini yg salah tukang catetnye ape kwh meterannye, masa jauh bngt naeknye pemakaian. padahal biasa aja makai listrik palingan nyolder dikit2," tulis @hwy_cus40.
"Bingung om tagihan bulan juni bisa gitu, padahal pemakain sama aja ga beda jauh om," tulis @voel01.
Sebelumnya, pemerintah melalui Istana Kepresidenan menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik seperti yang dikeluhkan berbagai kalangan belakangan ini. Seperti dituturkan Juru Bicara Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia, kenaikan tarif listrik yang dialami itu disebabkan oleh konsumsi yang jauh lebih banyak saat kita lebih sering beraktivitas di rumah.
Namun pernyataan itu dibantah netizen yang mengomentari pernyataan Said Didu.
"Kami smnjak awal bekerja dr rmh, bgmn WFH jd alasan? Petugas PLN yg check meteran jg info catatannya normal, lah kok bs naik 150%an?" tulis @Tude17597937. ***