Tegaskan Korsel Sebagai Musuh, Kim Jong Un Putuskan Seluruh Saluran Komunikasi
RIAU24.COM - SEOUL - Konflik antara Korea Utara dengan Korea Selatan kembali memanas. Pyongyang bahkan dengan tegas menyatakan Seoul sebagai musuh. Rezim Kim Jong-un pun memutus seluruh jalur komunikasi dengan Korea Selatan (Korsel).
Keputusan itu diambil karena Seoul tidak menghentikan para pembelot Pyongyang dalam menggelar aksi pamflet anti-Korut di perbatasan. Kebijakan ini menandakan pembalikan dramatis dari keuntungan diplomatik yang dibuat dalam dua tahun terakhir.
"Pyongyang akan sepenuhnya memutuskan dan menutup jalur penghubung antara pihak berwenang dari (Korea) Utara dan (Korea) Selatan, yang telah dipertahankan melalui kantor penghubung bersama (Korea) Utara-(Korea) Selatan, serta hubungan komunikasi lainnya mulai pukul 12.00 pada tanggal 9 Juni 2020," tulis media pemerintah Korut,Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dilansir Sindonews.
KCNAmelaporkan sebagai langkah pertama Korea Utara akan mengakhiri jalur komunikasi di kantor penghubung, serta hotline lain dengan Korea Selatan. "Korea Utara marah dengan perilaku licik dan berbahaya dari otoritas Korea Selatan dengan kami masih memiliki banyak perhitungan untuk diselesaikan," bunyi laporan media pemerintah Kim Jong-un tersebut.
KCNA melaporkan materi-materi propaganda yang diduga anti-Pyongyang menjadi simbol permusuhan untuk semua orang Korea.
"Kami telah mencapai kesimpulan bahwa tidak perlu duduk berhadap-hadapan dengan pihak berwenang Korea Selatan dan tidak ada masalah untuk berdiskusi dengan mereka, karena mereka hanya membangkitkan kekecewaan kami," lanjut laporan tersebut.
KCNA lebih lanjut melaporkan bahwa adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, dan pejabat tinggi lainnya telah menekankan bahwa pekerjaan terkait Korea Selatan harus benar-benar berubah menjadi pekerjaan yang melawan musuh.
Hubungan kedua Korea telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Pada awal Mei, pasukan Korea Utara dan Korea Selatan saling menembakkan senjata di sepanjang perbatasan mereka, meskipun itu tidak menyebabkan korban yang diketahui di kedua pihak.
Ancaman terbaru Korea Utara muncul di tengah kebuntuan yang berkepanjangan dalam diplomasi nuklirnya yang lebih luas dengan Amerika Serikat.***