Selalu Dipakai, Ini Fakta Sejarah Seputar Peci Soekarno Yang Banyak Orang Tak Tahu
Kalau dilihat sepintas mungkin tak terlalu kentara. Tapi dalam beberapa kesempatan terlihat Bung Karno kalau memakai peci, posisi pecinya agak miring. Apakah hal itu cuma kebetulan saja?
RM Soeharyono, keponakan RM Soemosewoyo yang juga bapak angkat Bung Karno memaparkan kalau tujuan Bung Karno memakai peci miring itu adalah untuk menutupi bekas lukanya. Akibat terjatuh dari pohon beringin sewaktu bermain, ada luka di jidat Bung Karno. Pecinya pun sengaja dikenakan agak miring sedemikian rupa untuk menutup luka di jidatnya tersebut.
Ada Alasan di Balik Pemilihan Warna Hitam
Bung Karno memberi pengaruh besar pada penggunaan peci. Awalnya, peci merupakan penutup kepala buruh Melayu. Lalu Bung Karno mencoba untuk mengangkatnya dan menjadikannya identitas yang bisa diterima berbagai kalangan.
Pemilihan warna hitam juga ada alasannya sendiri, yaitu karena terinspirasi dari salah satu penguasa negara di Eropa yang menjadikan warna hitam sebagai simbol kekuasaan, keberhasilan, juga kedisiplinan. Kemudian, warna hitam ini diubah Bung Karno sebagai simbol solidaritas, egaliter, dan juga simbol perjuangan bangsa yang tertindas.
Peci pun jadi simbol pemersatu bangsa. Pada pertemuan Jong Java tahun 1921, Bung Karno datang memakai peci dan mendeklarasikan peci sebagai penutup kepala sebagai simbol pemersatu bangsa dari semua kalangan.