Water Front City Dibangun di Sungai Apit, Nanti Digadang Menjadi Magnet Ekonomi Baru Siak
RIAU24.COM - SIAK- Pasca PSBB, pemerintah daerah akan membangun sektor ekonomi baru setiap kecamatan yang ada di Siak agar memulihkan kondisi ekonomi masyarakat.
Salah satu contoh di Kecamatan Sungai Apit, kecamatan yang pernah menjadi central untuk menyaksikan fenomena alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) ini mulai ditata dengan baik oleh Pemkab Siak. Daerah ini akan disolek agar menjadi magnet ekonomi baru bagi Pemkab Siak.
zxc1
Tepat di tepian salah satu dermaga di Sungai Apit kini sudah dibangun turap yang bagus seperti Waterfront City Siak yang tidak jauh dari Istana peninggalan Sultan Syarif Kasim II. Warga setempat menamainya Waterfront City Sungai Apit.
Lokasi Waterfront City Sungai Apit yang hanya baru selesai 140 meter ini berada di Jalan Sultan Syarif Kasim RT 1 RW 2, Kelurahan Sungai Apit atau tidak jauh dari Pos Pemadaman Kebakaran Cluster Sungai Apit.
Masyarakat mulai ramai mendatangi Waterfront City Sungai Apit ini untuk melihat matahari terbenam sambil mengabadikan momen indah dengan langit jingga di sebelah barat.
zxc2
Keindahan cahaya lampu sepanjang Waterfront City ini pada malam hari juga menjadi perhatian. Masyarakat seolah tak perlu ke pusat kota Siak lagi kalau hanya untuk melihat keindahan turap.
Bupati Siak, Alfedri didampingi Kadis Pekerjaan Umum Tarukim Kabupaten Siak, Irving Kahar meninjau pembangunan tahap awal waterfront city tersebut.
“Kecamatan Sungai Apit ini akan menjadi Kota Siak kedua yang sangat indah jika penataan pembangunannya sudah dimulai dari sekarang. Kedepannya Sungai Apit ini keindahan menyaingi pusat kota Siak,” kata Alfedri.
Rencananya ke arah barat dan timur dari turap yang telah selesai dibangun selama dua bulan menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Siak sekitar Rp 190 juta ini, akan dilanjutkan pembangunan.
Wilayah Waterfront City Sungai Apit ini bisa saja menjadi pusat bisnis, rekreasi, dan perdagangan serta penggerak utama perekonomian di Kabupaten Siak. Kawasan itu bakal menjadi magnet ekonomi baru bagi Pemkab Siak, termasuk 14 Kecamatan ada sekabupaten dan menjadi mangnet baru untuk Riau.
“Jika sektor Migas suatu saat tidak dapat lagi diandalkan. Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) di Sungai Apit ini akan menjadi masa depan Siak. Makanya kawasan industri ini harus kuat secara infrastruktur. Mau tidak mau, ini harus digenjot,” kata dia.
Setelah puas menikmati senja di Waterfront City Sungai Apit, Bupati Alfedri berjalan kaki menuju ruang hijau terbuka (RTH) yang lokasinya sangat berdekatan. Ruang terbuka untuk publik seluas 70×40 meter persegi ini juga masih ada rencana tahun kedua pembangunan.
Kadis PU Tarukim Siak, Irving Kahar menyebutkan konsep Waterfront City di Kabupaten Siak ini mulanya ide murni pembangunan Bupati Siak pertama H Arwin. Selama 2 periode menjadi bupati Siak ia berhasil mengubah wajah kota Siak dari awalnya tak tersentuh pembanguan hingga menjelma menjadi kota yang cantik, asri dan tiada duanya di Riau ini.
“Di Sungai Apit ini, Bupati Alfedri juga ingin menata Kecamatan Sungai Apit ini sebaik mungkin agar kedepannya dapat menarik investor lebih banyak lagi. Tadi kita sampaikan juga dengan Camat, agar mengingatkan masyarakat, jangan membuat jamban lagi di luar bangunan rumah khususnya di sekitar turap,” sebut Irving.
Sebagai sarana pendukung untuk menjadikan Kecamatan Sungai Apit ini sebagai magnet ekonomi baru di Kabupaten Siak, infrastruktur jalannya juga perlu dibenahi. Seperti di Jalan Diponegoro, Kampung Parit I/II yang akan dilebarkan hingga 14 meter dengan bahu jalan.
“Jadi nanti 1 lajur itu lebarnya 5 meter. Kepada masyarakat sudah disosialisasikan tentang rencana pelebaran jalan tersebut. Untuk tahap awal, 200 meter dari 800 meter panjang yang akan dikerjakan. Rencananya untuk rencana jangka panjang, sepanjang jalan itu juga akan dibuat pendestrian,” sebut Irving.