RIAU24.COM -  Ibuprofen adalah obat yang cukup umum ditemukan di sebagian besar rumah tangga dan digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit untuk mengatasi sakit dan nyeri tubuh. Mirip dengan parasetamol yang dijual, dapat dibeli dengan mudah di sebagian besar apotek di banyak negara. Namun, seperti semua obat, fisiologi beberapa tubuh dapat berarti bahwa orang dapat menderita reaksi alergi setelah mengonsumsi ibuprofen tanpa sadar. Dan untuk seorang wanita, dia harus menemukan itu dengan cara yang sulit.

Dalam sebuah posting viral baru-baru ini yang dibagikan di media sosial Thailand, seorang netizen berbagi cerita tentang bagaimana seorang wanita membeli sebotol obat penghilang rasa sakit ibuprofen untuk membantunya memerangi rasa sakit setelah menerima operasi gigi bungsu.

Sekarang ketika meraih obat penghilang rasa sakit setelah prosedur gigi cukup normal, apa yang wanita ini tidak sadari adalah bahwa dia alergi terhadap ibuprofen.

Tanpa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kondisi kesehatannya sendiri, ia minum satu pil di pagi hari, dan satu lagi di siang hari. Dan saat itulah segalanya berubah menjadi lebih buruk. Matanya mulai sakit, dan bibirnya mulai membengkak. Segera setelah itu, ruam mulai muncul di lehernya dan dia tidak punya cukup energi untuk bergerak.

Segera bergegas ke rumah sakit, wanita itu mendapati dirinya dalam perawatan intensif selama lebih dari tujuh hari karena reaksi alergi yang parah terhadap ibuprofen sebelum akhirnya sembuh.

Menurut American Food and Drug Administration, gejala reaksi alergi terhadap ibuprofen termasuk gatal-gatal, pembengkakan wajah, asma, kulit memerah, ruam, lecet, dan syok. Namun, dalam kasus yang sangat jarang terjadi, beberapa orang seperti wanita muda ini akan menunjukkan reaksi alergi parah terhadap ibuprofen, seperti dalam kasus Calvin Lock yang berusia 13 tahun, yang hampir mati karena mengonsumsi ibuprofen.