Menu

Dianggap Langgar UU Karena Membatalkan Haji Tahun ini, DPR Bakal Panggil Kemenag

Muhammad Iqbal 4 Jun 2020, 11:29
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf menyebutkan jika keputusan Kementerian Agama (Kemenag) yang membatalkan ibadah haji tahun ini dinilai melanggar Pasal 47 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

"Pengambilan keputusan Kemenag tentang pembatalan haji yang tanpa melibatkan DPR melanggar Pasal 47 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah," jelas Bukhori Yusuf dilansir dari Sindonews.com, Kamis, 4 Juni 2020.

Adapun Pasal 47 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah itu menyebutkan bahwa Persetujuan DPR RI atas usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 diberikan paling lama 60 hari setelah usulan dari menteri diterima oleh DPR.

Selanjutnya, Pasal 47 ayat (2) menyebutkan dalam hal BPIH tahun berjalan tidak mendapat persetujuan dari DPR RI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), besaran BPIH tahun berjalan sama dengan besaran BPIH tahun sebelumnya.

Dijelaskan Bukhori, Komisi VIII DPR akan segera memanggil Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. "Ini bukan yang pertama kali pemerintah tabrak undang-undang, catat dulu supaya publik tahu, sudah tentu ada konsekuensinya dong, dan itu tergantung sikon (situasi dan kondisi-red), tapi yang jelas Komisi akan segera panggil Menag," kata dia lagi.

Adapun rapat Menag Fachrul Razi dengan Komisi VIII DPR yang sebelumnya dijadwalkan pada hari ini, tidak jadi. "Karena reses harus dapat izin pimpinan DPR, nampaknya belum," pungkasnya.

Halaman: Lihat Semua