Sebanyak 70.000 Warga Israel akan Diuji Kekebalan Tubuhnya Terhadap Virus Corona
RIAU24.COM - Sekitar 70.000 warga Israel akan diuji untuk melihat apakah mereka kebal terhadap virus Corona. Kementerian Kesehatan mengatakan pada hari Rabu (3/6), pengujian akan dilakukan mulai minggu depan.
Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat apakah warga Israel yang memiliki gejala rendah atau tidak tertular virus telah mengembangkan kekebalan terhadap virus tersebut. Dengan mengambil sampel sebagian masyarakat, pejabat kesehatan akan dapat mengukur sekitar berapa persen total orang Israel yang menderita penyakit itu.
Secara khusus, tes serologis mengidentifikasi antibodi imunoglobulin M (IgM) dan imunoglobulin G (IgG). "Tes serologis adalah alat penting yang akan memungkinkan kita untuk mendapatkan citra pusat-pusat virus coronavirus yang lebih baik dan lebih cerdas di Israel," kata Menteri Kesehatan Yuli Edelstein.
"Dengan cara ini, kita akan dapat dengan lebih baik mengatasi gelombang coronavirus yang lain."
Awal pekan ini, Tim Perawatan Epidemik Israel meluncurkan hasil studi pendahuluan terhadap sekitar 1.709 warga Israel yang menemukan sekitar 2,5% dari populasi telah terinfeksi COVID-19.
Studi itu juga menunjukkan bahwa virus itu paling umum di antara orang berusia 40-60 dan di antara anak-anak 11-19 tahun. Selain itu ditemukan lebih banyak laki-laki yang terinfeksi virus daripada perempuan.
Hingga saat ini, Israel telah melakukan tes molekuler PCR yang memeriksa apakah seseorang saat ini terinfeksi virus corona atau tidak.***