Pakar di Negara Ini Sebut Kekuatan Virus Corona Covid-19 Mulai Melemah, Benarkah?
RIAU24.COM - Italia termasuk salah satu negara di Eropa, yang paling merasakan dampak pandemi wabah virus Corona. Di negara ini, puluhan ribu jiwa telah menjadi korban keganasan virus tersebut.
Namun saat ini ada 'kabar gembira' datang dari negara itu. Para dokter senior di Italia mengklaim virus Corona Covid-19 telah kehilangan 'kekuatannya' dan menjadi lebih tak mematikan.
Faktor ini juga yang membuat kasus Corona tidak lagi dahsyat, seperti saat wabah terjadi pertama sekali pada 21 Februari 2020 lalu.
"Nyatanya, secara klinis virus tak lagi ada di Italia," ungkap Kepala San Raffaele Hospital, Milan, Alberto Zangrillo, dilansir viva yang merangkum reuters, Selasa 2 Juni 2020.
"Metode usap tenggorokan yang dilakukan selama lebih dari 10 hari terakhir menunjukkan kadar virus secara kuantitatif yang benar-benar sangat kecil dibandingkan dengan yang dilakukan sebulan atau dua bulan lalu," terangnya.
Ditambahkannya, infeksi baru dan tingkat kematian akibat virus ini sudah mulai menurun sejak Mei. Italia kini mulai membuka beberapa pembatasan dari lockdown.
Zangrillo mengatakan, beberapa ahli terlalu khawatir tentang prospek gelombang kedua infeksi dan pemerintah perlu memperhitungkan New Normal Life alias tatanan kehidupan baru.
Klaim serupa juga datang dari
dokter lain dari Italia utara.
"Kekuatan yang dimiliki virus dua bulan lalu bukanlah kekuatan yang sama dengan yang dimilikinya saat ini," kata kepala klinik penyakit menular di rumah sakit San Martino, Genoa, Matteo Bassetti, dikutip kantor berita ansa.
"Sudah jelas bahwa hari ini penyakit COVID-19 berbeda," paparnya.
Seperti diketahui, Italia adalah negara dengan angka kematian tertinggi ketiga di dunia akibat COVID-19, dengan 33.415 pasien meninggal sejak wabah terjadi pada 21 Februari lalu. Italia juga berada di urutan keenam dalam daftar negara dengan jumlah kasus tertinggi yakni 233.019 pasien.
Meski kasus Corona terus menurun saat ini, pemerintah Italia tetap menekankan kehati-hatian.
Pemerintah Italia juga mengatakan terlalu dini untuk mengklaim kemenangan (dari COVID-19). Sehingga, perilaku hidup bersih dan sehat serta jaga jarak harus tetap dilakukan. ***