Kritik New Normal, PKS: Kedok Untuk Menutupi Ketidakmampuan Pemerintah Tangani Corona
RIAU24.COM - Pemerintah terus menggesa dilakukan penerapan tatanan kehidupan baru atau new normal di saat pandemi Covid-19.
Dilansir dari Viva.co.id, Jumat, 29 Mei 2020, Presiden Jokowi ingin masyarakat tetap produktif tapi tetap aman dari COVID-19. Namun banyak kalangan tak setuju adanya penerapan tersebut.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun turut menyuarakan pendapatnya tentang rencana penerapan New Normal di tengah pandemi corona.
Anggota DPR dari PKS, Dr Sukamta mengatakan jika pemerintah seharusnya menjelaskan secara jujur tentang situasi penanganan COVID-19 di Indonesia. Dia mempertanyakan, apakah sudah terkendali.
"Mestinya pemerintah jelaskan secara jujur, benarkah situasi penanganan COVID-19 saat ini sudah semakin terkendali atau wacana "new normal" ini hanya sebagai kedok untuk menutupi ketidakmampuan pemerintah tangani COVID-19," kata dia melalui akun Twitternya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi sempat menggelar rapat kabinet mengenai pelaksanaan protokol tatanan normal baru atau new normal yang aman COVID-19, pada Rabu 27 Mei 2020.
Jokowi memberi penjelasan mengenai langkah awal terkait dengan telah digelarnya pengamanan dari unsur TNI dan Polri di 1.800 titik keramaian di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota.
"Dalam rangkap persiapan pelaksanaan tantanan normal baru yang akan kita lihat dari angka-angka dan fakta-fakta di lapangan," kata Jokowi dalam pembukaan rapatnya ketika itu.