Maruf Amin Minta Maaf Karena Pemerintah Belum Mampu Atasi Corona, Pakar: Harusnya Malu, Minta Maaf Bukan Solusi
RIAU24.COM - Wakil Presiden Maruf Amin meminta maaf karena pemerintah belum mampu menghilangkan wabah virus corona atau Covid-19. Namun, hal itu dianggap bukan solusi yang diharapkan masyarakat.
Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, menyebutkan, Maruf Amin seharusnya malu lantaran pernah mengeluarkan statement bahwa virus corona bisa menyingkir karena ulama membaca soal qunut.
"Kiai Maruf harusnya malu, katanya virus corona bisa menyingkir karena ulama baca qunut. Giliran hari ini minta maaf. Minta maaf saya kira bukan solusi," ujar Saiful Anam dilansir dari Rmol.id, Sabtu, 23 Mei 2020.
Dia mengatakn, yang saat ini dibutuhkan rakyat bukanlah ucapan maaf dari pemerintahan Jokowi. Melainkan suatu kebijakan yang mampu segera menghilangkan Covid-19 ini.
"Yang dibutuhkan rakyat bukan minta maaf. Kalau hanya minta maaf atas kesalahan kebijakan, enak sekali menjadi pejabat publik. Rakyat salah sedikit dihukum dan harus mempertanggungjawabkan. Giliran pejabat seperti wapres hanya minta maaf, di mana nurani keadilannya?" terangnya.
Dia juga mempertanyakan peran Maruf Amin sebagai wakil presiden di tengah pandemik Covid-19 ini. "Tidak terlalu signifikan (perannya) saya kira. Sangat berbeda dengan JK (Jusuf Kalla) yang memang terbukti dalam mengatasi berbagai macam masalah seperti tsunami Aceh, konflik Poso dan masih banyak lagi," jelas Saiful.