Menu

Tak Terima Lahan Dicaplok, Palestina Batalkan Seluruh Perjanjian dengan Israel dan AS

Riko 20 May 2020, 12:20
Mahmoud Abbas
Mahmoud Abbas

RIAU24.COM -  Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, memutuskan membatalkan seluruh perjanjian yang dibuat dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel sebagai bentuk protes atas rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat. 

"Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan bangsa Palestina tidak lagi terikat dengan perjanjian yang nota kesepahaman yang sudah ditandatangani dengan pemerintah Israel dan Amerika Serikat, termasuk soal perjanjian keamanan," kata Abbas saat menyampaikan pernyataan di Ramallah, seperti dikutip Associated Press, yang disalur CNNIndonesia. Rabu 20 Mei 2020.

Abbas tidak menjelaskan apa dampak keputusan tersebut dan langkah apa yang akan diambil selanjutnya oleh pemerintah Palestina.

"Israel harus mempertanggungjawabkan janjinya di hadapan masyarakat dunia sebagai pihak yang menduduki tanah Palestina, sesuai Konvensi Jenewa 1949," ujar Abbas.

Pada Februari lalu, Abbas memperingatkan dia akan membatalkan seluruh perjanjian dengan AS dan Israel, setelah Presiden AS Donald Trump dan Gedung Putih membeberkan rencana peta jalan damai yang dinilai terlampau condong kepada Israel.

"Kami meminta pemerintah AS bertanggung jawab penuh sebagai rekan utama kelompok pemerintah pendudukan, terhadap seluruh penindasan yang dialami penduduk Palestina," ujar Abbas.

Abbas juga terus didesak oleh partai politik dan organisasi milisi Hamas untuk memutuskan perjanjian keamanan dengan Israel dan AS. Bahkan, Hamas menuntut pembubaran Otoritas Palestina karena dinilai tidak berdaya.

Jika hal itu terjadi, maka Israel harus bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan ratusan ribu penduduk Palestina di Tepi Barat. Abbas juga membatalkan perjanjian dengan badan intelijen AS yang dilakukan untuk memerangi terorisme.