Terdampak Covid-19, Ruben Onsu Menangis Rumahkan Ribuan Karyawan Geprek Bensu
RIAU24.COM - Ternyata dampak Covid-19 atau virus corona juga berdampak pada usaha kuliner Ruben Onsu. Seperti diketahui suami Sarwendah dan ayah angkat Betrand Peto ini memiliki usaha Geprek Bensu yang terkenal dan punya banyak cabang di Indonesia.
Lewat channel youtube @Helmy Yahya Bicara, Ruben sampaikan usahanya memang sangat terpukul Covid-19. "Stres karena Corona sudah pasti, karena ini isu dunia. Saya menyalahkan diri saya yang miss Plan. Ternyata tidak hanya Plan A, B, tapi harus ada C, D, E dan banyak. Saya berpikir gua bisa jatuh miskin (Dampak Covid-19). Omzet turun 40 persen sampai 50 persen di minggu-minggu awal. Pas sudah 70 persen turun, gua turun langsung," sebut Ruben Onsu kepada Helmy Yahya.
zxc1
Ruben Onsu kemudian bercerita awal dirinya berkeinginan membuat Geprek Bensu sebab setelah melihat banyaknya merek luar negeri yang merajai pasar Indonesia. "Kenapa makanan asing yang harus di negara ini, kenapa tidak makanan kita yang harum di negeri ini. Awalnya aku main telur, aku splier telur di Jawa. Geprek Bensu harga Rp15 ribu untung cuma Rp1ribu. Saya enggak ambil banyak untung. Ini mimpi gua yang diwujudkan," cerita Ruben Onsu.
"Saya percaya orang jahat itu karena enggak punya kerjaan. Jadi saya minimal bisa menampung orang bekerja. Kalau saya buka, orang di sekitar situ dulu berkerja," sebutnya.
zxc2
Kemudian Ruben Onsu sampaikan dampak Covid-19 berimbas pada penjualan produknya, sehingga dirinya mengambil kebijakan untuk merumahkan karyawan. "135 outlet, 6.500 karyawan semua. Diselamatkan 4 ribu orang, sisanya terpaksa dirumahkan dengan kompensasi satu bulan gaji dan THR. Ini maksimal yang bisa saya lakukan. Setidaknya mereka masih punya bekal untuk dua bulan," sebut Ruben Onsu sambil berlinang air mata.
"Saya berkecamuk, sedih. Karena saya pernah merasa jadi orang susah. Ini bukan keputusan yang saya mau. Tapi saya menaungi kapal. Saya bertanggungjawab, saya kembalikan, tapi tidak dengan tangan kosong. Ini cara saya membawa brand saya untuk melewati ombak dan badai. Hampir satu minggu saya mempertimbangkan untuk siapa yang akan dirumahkan. Karena mereka punya keluarga. Yang mendengar, saya bilang ada beberapa tidak bisa kasih THR. Bahkan saya keluarkan kocek pribadi. Tapi mau bagaimana pemasukan perusahaan ada tapi tidak nutup. Makanya saya cuma minta ke mereka agar perusahaan didoakan pulih kembali, dan nanti mereka yang saya utamakan untuk bekerja lagi," sebut Ruben menahan air matanya.