Viral, Dinyatakan Reaktif Virus Corona, Pria Ini Buat Petugas Jadi Kelabakan, Begini Kisahnya
RIAU24.COM - Seorang pria warga Garut, Jawa Barat, saat ini viral di media sosial. Hal itu berkaitan dengan sikap ngeyelnya yang menolak disediakan ambulans, meski dirinya dinyatakan reaktif terjangkit virus Corona Covid-19.
Sebagai gantinya, ia memilih mengendarai sepeda motornya bebek miliknya menuju klinik yang telah ditentukan petugas.
Sementara itu, petugas yang sudah datang menjemputnya lengkap dengan pakaian alat pelindung diri (APD) terpaksa mengikuti dari belakang meski menggunakan ambulans.
Dari rekaman video yang sudah tersebar di media sosial seperti dilansir sindonews, Senin 18 Mei 2020, pria itu memang mendatangi Klinik Medina Wanaraja di Kota Garut.
Namun ia bersikukuh naik motor sendiri ke tempat perawatan khusus pasien COVID-19 itu dan menolak diangkut dengan ambulans, meski sudah disediakan.
Melihat sikap ngeyel itu, petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut terpaksa mengalah. Mereka mengikuti pria setengah baya itu dari belakang.
Tampak dalam rekaman video tersebut, pasien positif Corona itu mengenakan kemeja hijau pupus celana hitam dan kopiah putih tanpa helm dengan santai mengendarai motor bebek hingga sampai ke klinik yang ditunjuk.
Kabarnya, pria tersebut dinyatakan positif Corona berdasarkan rapid test di Pasar Karangpawitan, Garut.
Peristiwa itu sendiri terjadi di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut pada Rabu 13 Mei 2020.
Meski akhirnya mengalah, aksi pria itu sempat dikeluhkan petugas, yang berada di dalam ambulans.
"Assalamualaikum, saumur dumelah nepi ka kieu pasien ditungguan saeungap-eungap, pasien indit sorangan kana motor. (sudah lama-lama menunggu sampai sesak, pasien malah pergi sendiri naik motor). Dia adalah seorang reaktif," kata pria di video viral itu.
Saat dikonfirmasi, Kadiskes Jabar Berli Hamdani mengatakan, meski menolak naik ambulans, pria tersebut tetap bersedia diisolasi di Klinik Medina Wanaraja. "Muhun (iya). Benar pasien tersebut dikawal petugas medis dengan APD lengkap," ungkapnya, Senin 18 Mei 2020.
Dikatakannya,.peristiwa itu terjadi saat Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Garut menggelar rapid test massal di Pasar Karangpawitan. Hasilnya, pria itu menunjukkan reaksi positif terhadap Corona.
Namun dia menolak saat akan dievakuasi dari rumahnya menggunakan ambulans. Petugas lalu mempersilakan pria itu mengendarai motor dan diikuti petugas dari belakang.
"Saat petugas datang ke rumah pasien dengan APD lengkap, orang itu mengambil kunci motor dan berangkat sendiri," ujar Berli.
Saat ini pria tersebut sudah berada di ruangan isolasi Klinik Medina menunggu pelaksanaan tes swab.
"Sudah (diisolasi). Waktu itu (Rabu 13 Mei 2020), pasien yang mau diperiksa (tes swab). Hanya saja dia gak mau naik ambulans," ungkapnya lagi. ***